Sebagai pensiunan, pekerjaan saya sudah tidak "complicated" , jadi saya pikir buat apa beli komputer dengan teknologi yang sangat "sophisticated". Cukuplah ASUS Seris A455.L
Komputer ini baru dibeli sekitar setahun yang lalu. Komputer ini menemani saya dalam kegiatan rutin saya. Selain perangkat Komputer, ada Cooling pad atau alat pendingin computer.Â
Meskipun saya menggunakan komputer maksimum selama 2 jam, tetapi untuk menjaga agar laptop tidak cepat overheat atau panas, maka saya gunakan alat pendingin laptop yang sering disebut dengan cooling pad. Cooling pad ini saya letakkan dibawah laptop. Dengan adanya pendingin laptop, maka fungsi dari pendingin laptop pun berjalan dengan baik untuk mencegah overheat, bahkan ada yang mengatakan bahwa cooling pad ini juga membantu laptop bekerja lebih optimal dan cepat, mengurangi clock speed pada processor
Saya tidak pernah membawa laptop saya ke luar ruangan, ke tempat terbuka di luar rumah yang suhu udaranya lebih panas. Sehingga saya yakin benar bahwa cooling pad saya tidak cepat rusak. Namun, pada bulan Nopember 2019 tiba-tiba cooling pad saya itu berbunyi "tek...tek...tek...tek".
Setelah mendengar bunyi yang mengganggu, saya pun berhenti bekerja, mematikan laptop. Setengah jam kemudian saya buka laptop kembali. Tidak terjadi lagi bunyi. Tetapi beberapa hari kemudian, ternyata bunyi itu makin lama makin keras bunyinya. Saya pikir satu saya akan ganti cooling pad seminggu lagi ketika saya belanja mingguan.
Saya sudah sempat browsing cooling pad baru. Harga cooling pad ini tidak mahal, tapi saya lagi malas ke luar untuk sekedar beli cooling pad baru. Belum sempat seminggu, hari itu tengah minggu, hari Rabu, tiba-tiba laptop mati secara mendadak.
Di layar itu tercantum kata-kata "A problem has been dected and windos has been shut down to prevent damage you computer. The problem seems to be caused by the following: invalid.......If problems continue, disable or remove, any newly installed hardware or software..." . Namun,laptop tidak bisa dimatikan sama sekali.
Saya biarkan tetap menyala sampai baterainya habis. Rasanya kaget, dan takut apa yang terjadi. Setelah kompter mati (baterai habis), saya pikir komputer dapat "menyala lagi. Sayangnya , komputer itu tetap dalam keadaan mati sama sekali.
Wah, panik dan pening sekali ketika komputer mati, semangat hidup seolah berhenti dengan hilangnya denyut kehidupan saya. Saya terpaksa minta tolong kepada suami yang mengetahui apa yang terjadi dengan komputer.
Dia langsung berdecak diam: "Wah, ini crash" Mendengar kata "crash" , saya langsung lemas sekali. Apakah semua data saya hilang, saya bertanya kepada suami dengan nada panik.
"Loh, kamu khan menggunakan flash disk, jadi semua data terselamatkan!"
Tapi bagaimana dengan aplikasi yang ada di hardware? tanya saya.
"Yang rusak harddisk, semua aplikasi perlu direinstal, jawabnya".
Terpaksa saya memanggil ahli komputer yang biasa memperbaiki hardiskyang rusak. Setelah mendeteksi kerusakannya, dia menjelaskan bahwa harus mengganti hardisk karena crash. Wah saya jadi lemas sekali karena mengganti hardisk itu artinya komputernya harus menginap di tempat kerjanya.
Saya sendiri kurang paham kenapa bisa crash apakah karena gara-gara dari overheat atau ada kerusakan hardware yang mencoba untuk menulis ke alamat perangkat keras di luar memori utama system. Jika saya merasa tidak buat kesalahan atau mengeksekusi pada system karena tidak mengerti apa-apa tentang kode.
Dugaan saya pertanda komputer crash itu dimulai sejak adanya bunyi dari cooling pad itu dan seharsunya saya sudah mendeteksi dan segera mengganti cooling pad sehingga tidak sampai parah dan mengalami kerusakan permanen.
Akhirnya computer harus diganti dan dipasang hardisk yang baru. Ketika dibawa kembali ke rumah, saya langsung melihat Komputer itu bagaikan komputer kosong, tidak ada satu aplikasi pun.
Kamu harus pasang satu persatu yach aplikasinya. Wah keringat dingin langsung mengucur di tubuh saya. Ngga bisa semua, saya minta tolong install "Microsoft workoffice" dan Kaspersky security, yang lainnya satu persatu harus diinstal kembali.
Selain makan waktu juga biaya yang dikeluarkan cukup besar, tapi masih diselamatkan tidak sampai harus beli computer baru.
Nach, semoga pengalaman saya ini bermanfaat bagi mereka yang menggunakan cooling pad, jika ada tanda-tanda bunyi, langsung secepatnya diganti. Lebih baik mencegah sebelum crash terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H