Seorang psikolog asing mengatakan bahwa ketika orang hanya mengandalkan tujuan tanpa melihat rambu-rambunya(ingin mendapat pekerjaan dengan mudah tanpa persyaratan dan kompetensi yang jelas), mengandalkan emosional ketimbang rasionalitas sehat.
Mengasah rasionalitas yang kritis dimana setiap orang dapat menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi sehingga akhirnya dia bisa membuat penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan.
Rasionalitas itu sebenarnya mudah sekali didapatkan melalui media digital karena sekarang ini informasi siapa Toto dan Fania itu pasti akan ditemukan. Toto juga pernah melakukan modus yang sama di sekitar rumah kontrakannya di Desa Sidoluhur, KEcamatan Godean, kabupaten Seleman.Â
Toto pernah masuk ke Pemerintahan desa dengan maksud mendirikan koperasi di bidang pertanian. Beruntung pemerintah desa menolak, karena tidak ada legalitas.
Dengan kedok yang sama, dia mencoba kedok organisasi masyarakat. Ditolak, lalu membuat angkringan. Toto sudah punya keahlian untuk melakukan kejahatan.Â
Minimnya pengetahuan warga tentang pemahaman keraton. Dengan adanya kasus ini, diharapkan Pemerintah segara memberikan sosialisasi ada berapa keraton di seluruh Indonesia. Jika tidak terdaftar dalam 200 keratorn tersebut, maka harus perlu disangsikan keberadannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H