Dari jumlah sampah yang menumpuk di TPA itu ternyata diketahui jumlahnya terbesar dari sampah rumah tangga dan sampah plastik dan sampah kertas, menggunung menjadi satu tanpa bisa diolah sama sekali.
 Lalu kenapa tiap rumah tangga memulai memilahnya sampah dari rumah tangga masing-masing.  Penyuluhan pemilahan sampah sudah sering dilakukan oleh setiap aktivitis  lingkungan.
Sayangnya, kita semua enggan melakukannya. Â Sekarang ini sudah saatnya kita semua mulai dari setiap rumah tangga untuk memilah sampah . Sampah organik dan sampah non organik.Â
Untuk sampah organik tentunya berasal dari sisa-sisa makanan baik itu dari makanan olahan dimana dapat terurai secara alami oleh bakteri tanpa perlu tambahan kimia. Â Sampah organik sangat ramah lingkungan.
Untuk sampah non organik yang dihasilkan dari berbagai proses, dimana sampa ini tidak dapat terurai oleh bakteri secara alami. Â Contohnya plastik, kaleng, kertas dan lain-lainnya.
Begitu kita pilah, hal ini akan memudahkan TPA untuk bisa mensortirnya, untuk sampah organik bisa dijadikan pupuk sementara yang non organik perlu didaur ulang.
Mari kita semua mulai dari diri kita untuk jaga alam demi kebaikan kita semua.
Spiderman dari Pare-Pare  Indonesia:
Melihat tempat itu kotor penuh sampah , atau kotor karena vandalistme, dia tak segan-segan mengambil dan membersihkant empat yang kotor itu.
Ketika ditanyakan apakah aktivitasnya itu hanya untuk menarik perhatian atau membuat sensasi saja, dia mengatakan "Bukan", Â awalnya, dia ingin mengajak orang lain untuk membersihkan, tapi tidak ada yang peduli. Â