Suatu ketika saya melihat di sosial media saya, terlihat foto seorang perempuan setengah baya sedang memberikan minuman botol air ke anak Koala . PEmandangan ini terjadi di tengah jalan besar bukan di tengah hutan. Â Begitu nikmatnya anak koala itu meminum air karena terlihat badannya yang terluka bakar yang sangat besar dan dia kehausan oleh panasnya api .
Bukan hanya satu foto, tetapi ada beberapa foto yang membuat hati tergugah sedih, koala yang dulunya berada di zona nyaman di tempat yang sangat aman di Margasatwa  Kangoroo Island. Sekarang telah hampir habis terbakar 4.400 km , hampir l/3 dari luasnya.
Ketika dia melihat manusia , dia ingin menghampirinya dan memeluknya untuk minta keamanan. Bahkan diantara mereka sendiri saling berpelukan dan tak mau melepaskan diri karena ada rasa takut dan ngeri melihat ganasnya kebakaran.
Itulah kondisi panas, kering yang terjadi di Australia negara bagian New South Wales dengan adanya kebakaran hutan dan ladang-ladang yang menghanguskan .   Kebakaran hutan atau sering disebut  bushfire ini  terjadi sejak bulan September yang lalu dan terus berlanjut.  Menurut ilmuwan yang memperingatkan bahwa hal ini terjadi karena perubahan iklim  atau disebut climate change  yang membuat situasi dan kondisi menjadi buruk.
 Sudah banyak usaha yang dilakukan oleh Pemerintah dan penjinak api dengan menyemperotkan dengan alat-alat yang canggih untuk memadamkan api. Tapi ternyata begitu satu padam, apa yang lain terus menyala.  Tidak pernah berhenti. Nyala api yang merah itu membuat langit dan awan di sekeliling dari kebakaran itu menjadi merah menyala.
Kembali kepada kehidupan koala yang secara khusus hanya ditemui di Australia, itu juga terhempas oleh bencana kebakaran hutan terlebih mereka hidup di tempat yang spesifik di tempat satwa yang terlindungi dan teraman agar populasi mereka itu dapat tumbuh. Â Merekalah satu-satunya hewan yang tidak terinfeksi chlamydia. Â Walaupun banyak koala yang lainnya yang mengalami infeks chlamydia.
Bagi koala, korban-korban kebakaran hutan  yang masih hidup, mereka segera diungsikan ke suatu tempat perlindungan seperti kebun binantang  contohnya  HEalesville Sanctuary di Melbourne.  Ada dokter hewan dan relawan yang langsung mengobati luka-luka bakar itu dan memberikan obat dan perlindungan.
Diantara berita yang menyedihakan hati saya tentang matinya Koala itu,  ada berita yang menggembirakan dengan datangnya para relawan .  Mereka itu adalah  "penyintas kebakaran "dari Amerika yang sengaja datang dari Amerika untuk membantu menghentikan kobaran api yang berbahaya bagi Koala dan Kangguru.  Walaupun mereka itu sudah memiliki profesi sebagai pemadam kebakaran professional, tetapi motivasi mereka untuk  membantu menyelamatkan koala dan kangguru dari bahaya maut itu sunggu merupakan hal yang menginspirasi.   Adalah suatu peringatan bagi kita semua bahwa kita harus saling membantu satu sama lainnya demi keselamatan mahluk hidup  binatang sekali pun.  Kita semua mengalami dampak yang sama.
Shane  Fitzsimmons, Commissioner dari The New South Wales Rural Fisre Service telah membagikan  momen yang sangat berharga ini di twitter @RFSCommioner dan video yang dapat Anda lihat di twitter itu  dengan hastag  #NSWRFS.
Diperkirakan hutan yang terbakar dan satwa yang hampir punah itu tak mudah direstorasi. Perlu puluhan bahkan ratusan tahun untuk  bisa memulihkan mereka (hutan beserta isinya) lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H