Anak muda itu hanya menjawab singkat: "Jangan berterima kasih kepada saya!" Orang itu adalah St. Nicholas. Pamannya adalahs eorang pendeta.  Dia  masih terus melanjutkan menolong orang yang membutuhkan pertolongan. Dia menolong secara diam-diam tanpa pamrih, dia tak mau orang lain mengetahui dirinya sebagai penolong.  Bahkan dia bekerja sebagai  penginjil dan berkeliling dunia, membantu mereka yang terpinggirkan dan tak punya apa-apa.
 Itulah cerita  Santa Klaus yang sesungguhnya.  Jadi tradisi Santa Klaus itu bukan sekedar fiktif.
Di minggu pertama advent pertama (sebelum Natal ada 4 adven), setiap minggunya saya ikut Christmas Carol, artinya kami mendatangi orang-orang tua yang tidak bisa datang ke gereja. Kami sebagai tim, datang untuk memuji, menyanyi, memberikan berita gembira tentang Natal, sedikit bingkisan kepada orangtua yang sudah lemah fisiknya.
Seorang diantara opa itu Bahkan menerikkan kepada kami: "Datang lagi, setiap hari, tanpa hadiah, tolong datang tiap hari!"Â
Teriakan itu membuat hati kami nyaris teriris karena mereka butuh kasih seperti Tuhan telah mengasihi kami semua untuk memampukan kami bisa datang ke tempat terpencil ini.
Selamat Natal dan Selamat menerima kasih Tuhan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H