Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Natalku Terinspirasi oleh Santa Klaus yang Hidup Nyata

24 Desember 2019   13:15 Diperbarui: 24 Desember 2019   13:41 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santa Claus (webdesignhot.com)

Anak muda itu hanya menjawab singkat: "Jangan berterima kasih kepada saya!" Orang itu adalah St. Nicholas. Pamannya adalahs eorang pendeta.  Dia  masih terus melanjutkan menolong orang yang membutuhkan pertolongan. Dia menolong secara diam-diam tanpa pamrih, dia tak mau orang lain mengetahui dirinya sebagai penolong.  Bahkan dia bekerja sebagai  penginjil dan berkeliling dunia, membantu mereka yang terpinggirkan dan tak punya apa-apa.

 Itulah cerita  Santa Klaus yang sesungguhnya.  Jadi tradisi Santa Klaus itu bukan sekedar fiktif.

Tim GKI PI hibur oma dan opa . Dokpri
Tim GKI PI hibur oma dan opa . Dokpri
Kembali kepada saya sebagai pribadi , merayakan Natal bagi saya adalah bagian dari hidup. Saya tak memiliki sesuatu yang dapat dibagikan kepada orang lain. Tetapi di relung hati saya, masih ada sisa untuk berbagi bagi mereka yang terpinggirkan.

Di minggu pertama advent pertama (sebelum Natal ada 4 adven), setiap minggunya saya ikut Christmas Carol, artinya kami mendatangi orang-orang tua yang tidak bisa datang ke gereja. Kami sebagai tim, datang untuk memuji, menyanyi, memberikan berita gembira tentang Natal, sedikit bingkisan kepada orangtua yang sudah lemah fisiknya.

Para oma di Bina Bakti . Dokpri
Para oma di Bina Bakti . Dokpri
Peristiwa yang sangat membuat hati saya terenyuh adalah ketika tanggal 18 Desember yang lalu, saya bersama tim (tiga orang) dan Pendeta datang ke sebuah Yayasan Bina Bakti. Tempat yayasan ini jauh terpencil di bilangan Serpong. Tempatnya cukup luas tetapi sangat sangat sederhana.

Natal di Yayasan Bina Bakti. Dokpri
Natal di Yayasan Bina Bakti. Dokpri
Ada 21 oma dan opa yang usianya sudah lanjut dan fisiknya sudah sangat lemah karena semuanya sudah menggunakan kursi roda dan terkena stroke atau Alzheimer. Raut muka suka cita dan kegembiraan terlihat menyambut kami. Tentu sukacita yang kami sampaikan itu sangat dirindukan oleh oma dan opa yang kebanyakan sudah tidak memiliki  keluarga dan jadi orang yang terbuang di tengah masyarakat di usia tuanya.

Seorang diantara opa itu Bahkan menerikkan kepada kami: "Datang lagi, setiap hari, tanpa hadiah, tolong datang tiap hari!" 

Teriakan itu membuat hati kami nyaris teriris karena mereka butuh kasih seperti Tuhan telah mengasihi kami semua untuk memampukan kami bisa datang ke tempat terpencil ini.

Selamat Natal dan Selamat menerima kasih Tuhan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun