Jika ditanyakan kepada kita, apakah kita  ingin memilih  hidup bahagia atau memilih hidup sukses, jawabannya pasti ingin keduanya.  Tetapi karena kita diminta untuk memilih salah satunya maka ada  yang memilih ingin hidup bahagia, sementara yang lain memilih untuk hidup sukses.
Sebenarnya apa perbedaan antara hidup bahagia dan hidup Sukses?
Umumnya kesuksesan kita , orang lain yang menilainya, sedangkan kebahagiaan hidup kita , datangnya dari pikiran dan hati , kita sendiri yang merasakannya.
 Hidup sukses:
Ada berbagai macam kesuksesan, sukses dalam kuliah , sukses dalam pekerjaan, dalam karir, dalam profesi (sebagai atlit, pengacara, penyanyi, pemain film , sutradara dan sebagainya).Â
Sukses itu diraih tentunya dengan proses yang panjang, Â melalui kuliah sampai selesai atau melalui pelatihan yang sangat ketat dan lama, akhirnya menapaki satu demi satu tangga dari kesuksesan. Â Perjalanan panjang itu tentunya melelahkan karena tidak semua orang bisa meraih sukses, hanya mereka yang tekun, punya keahlian dan kompetensi tinggi yang bisa meraihnya.
Penilaian bahwa orang ini dianggap sukses atau tidak itu biasanya berasal dari orang lain. Â Parameter penilaiannya dari jabatan tinggi yang dimilikinya, Â harta atau kekayaan yang dimiliki atau diperlihatkan, bahkan dari titel atau pangkat yang disandangnya.
Kesuksesan biasanya lebih condong kepada motivasi ekstrinsik . Motivasi  ekstrinsik artinya motivasi yang datang dari luar atau orang lain bukan datang dari dalam dirinya.  Saya ingin sukses karena saya melihat orang sukses itu banyak uangnya, disanjung, dihormati, dijunjung dan diberikan tempat yang tinggi. Saya ingin sukses karena orang tua saya yang mendorong agar sukses supaya banyak uang.  Saya ingin sukses karena melihat orang sukses itu selalu dihormati oleh orang.
Namun, sayangnya beberapa riset memperlihatkan bahwa orang yang sukses itu belum tentu bahagia. Kenapa demikan?  Banyak contoh akhir-akhir ini penyanyi terkenal korea yang bunuh diri seperti Jonghyun SHINee,  boyband Korea yang bunuh diri,demikian juga orang-orang terkenal seperti  Michael Jackson,  Scot  Young miliarder dari Rusia juga bunuh diri, Adolf Merckle, miliarder German  juga bunuh diri.
Sebagai orang luar kita menganggap bahwa orang yang sukses pasti bahagia. Â Tetapi kenyataannya, tidak semua orang sukses bahagia. Â Ada hal-hal kecil di dalam sanubari atau nalurinya dia masih membutuhkan damai yang tidak dimilikinya. Â Mereka mencoba membeli sukses itu dengan kebahagiaan, mencarinya di tempat-tempat yang gemerlapan atau di tempat-tempat mewah dimana mereka pikir bisa menikmati. Â Namun, apa yang dicari itu tak pernah ditemukannya.Â
Mulailah timbul depresi dan tidak bisa menerima keadaannya, bahkan akhirnya yang lari dari kenyataan dengan mengonsumsi narkorba, Â merasa frustrasi dan ingin bunuh diri dan merasa tidak berguna. Â Mereka yang tidak bisa mengendalikan dirinya dan akhirnya terjembab di jurang kesuksesan yang tidak pernah berhenti dicarinya.
Hidup  bahagia:Â
Memiliki motivasi intrinsik artinya motivasi yang datang dari dalam dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu. Â Berbahagia karena tidak ada kaitannya yang ada di luar, tetapi merasakan kedamaian bukan berdasarkan keadaan, tetapi berdasarkan penerimaan atas dirinya sendiri .
Contoh konkrit yang saya temui ketika berada di Yogyakarta, Â beberapa orang tua yang tetap bekerja baik itu di sektor informal seperti petani, penjual di pasar tradisional, atau mereka yang telah mengabdi belasan tahun sebagai abdi dalam di Keraton Yogyakarta.
Beberapa pekerja orang tua yang usianya sudah lanjut itu tetap saja bekerja. Berapa pun upah yang diterima, raut mukanya tidak menunjukkan ketidak puasan, tidak ada demo di depan instansi terkait. Â Bahkan, mereka yang jadi buruh tetapi menerima upah di bawah UMR, mereka tak pernah ikut-ikutan demo seperti temannya di Jawa Barat atau Jawa Timur.
 Mereka tidak pernah demo atau menggugat ketidak-adilan yang mereka terima.  Budaya Jawa yang sangat lembut dan menerima kondisi apa pun , mensyukuri apa yang diterimanya , bahkan mereka dalam kesulitan pun masih berbagi kepada orang lain.
Penerimaan diri  jadi substansi dari kebahagiaan hidup.  Inilah kebahagiaan hakiki yang sulit dimiliki .
Nach setelah menggali sedikit tentang apa pilihan hidup , pilihan tinggal di tangan kita, Â mau pilih sukses atau mau bahagia. Â Kita tinggal memilihnya dengan cara yang sesuai dengan kepribadian kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H