Seandainya  jika kondisi korupsi Indonesia sudah membaik dan sampai ke tingkat zero tolerance dari korupsi,  kita tidak perlu susah-susah memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia.
Sayangnya, sampai saat ini peringkat korupsi atau skor Indeks Perspesi Korupsi Indonesia masih menduduki di tingkat  ke-38 dari skala 0-100 pada tahun 2018.  Kenaikan poin tersebut boleh dikatakan cukup membanggakan setelah stagnan di skor 36 sejak tahun 2016.
Optimisme untuk tetapi baik tetap bernyala dengan hadirnya Jokowi Widodo di Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Sekolah  Menengah KEjuruan Negeri 57 Mampang , Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan pentasi bertajuk khusus #PrestasiTANPAKORUPSI.
Dimulai sekitar pukul 9.00 pagi Presiden Jokowi hadir di hadapan murid-murid SMK didampingi oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sungguh jenaka sekali pentas yang bertema Prestasi Tanpa Korupsi itu dibawakan oleh tiga menteri Jokowi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi KReatif  Wishnutama dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Ketiga Menteri itu memakai seragam SMK . Dialog yang singkat hanya 15 menit itu cukup padat penuh makna agar anak-anak itu tak menggunakan kesempatan, misalnya korupsi waktu untuk masuk ke sekolah.  Apabila ada uang kolektif yang harus dikumpulkan, pengelolanya harus mengelola dengan bersih, jangan sampai korupsi.  Tidak ada nepotisme diantara  teman-teman dengan berkelompok membangun jaringan korupsi.
Dalam kesempatan yang baik itu Pak Jokowi memberikan pesan singkatnya bahwa korupsi itu akan menghancurkan sebuah negara, Â rakyat akan melarat apabila koruptor merajalela.
"Korupsi itu tidak boleh sekecil apa pun. Tidak boleh. Â Nepotisme tidak boleh. Kesadaran Korupsi itu harus dilakukan sejak dini mungkin, bukan sejak SD, SMP,SMP, SMK ," ujar Bapak Presiden Jokowi.
Selanjutnya ditekankan agar anak-anak sudah menjauhkan diri dari sifat korupsi, nepotisme . Apabila menemukan teman atau keluarga yang akan melakukan korupsi harus diberikan peringatan. Â Sejak kecil anak harus kritis dan menjunjung tinggi sikap bersih, berintegritas .
Diharapkan Presiden hadir di KPK
Undangan dari KPK untuk Presiden Jokowi untuk hadir dalam Hari Anti Korupsi Sedunia sudah dilayakangkan. Namun, Presiden Jokowi sudah mengutus Wakli Presiden, Ma'ruf Amin untuk menghadirinya.
Ketua Komisi Pemberaaannntasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengharapkan Presiden Joko Widodo menyempatkan hadir di Gedung  Penunjang  KPK hari ini, Senin tanggal 9 Desember.
Menurut Agus, kedatangan Jokowi diharapkan untuk bisa memberikan laporan perkembangan aplikasi JAGA. Aplikasi ini tentang pencegahkan korupsi yang diluncurkan KPK bersama Jokowi sejak 2016 yang lalu.
"Harapannya  aplikasi atau platform ini menjadi pusat informasi layanan publi dan beliau bisa hadir melihat perkembangannya, " kata Agus.
Sayangnya, dibalik undangan itu masih ada ganjalan lain dari keinginan KPK agar Presiden Jokowi tidak ingkar janjinya menerbitkan Perppu KPK seperti dalam kampanyenya untuk mendukung pemberantasan korupsi.
Kita sedang menunggu bagaimana posisi KPK setelah adanya Revisi UU KPK yang menurut beberapa orang sangat melemahkan kedudukan KPK.
Tantangan yang sangat sulit bagi penggantian Pejabat baru di KPK karena Presiden masih menunggu evaluasi kerja dari KPK sebelum diterbitkan Perppu KPK. Â Evaluasi ini harus dipikirkan secara matang dan rekrutmen dari para calon anggota parpol itu jadi taruhannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H