Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengantisipasi Dampak pada Tubuh Akibat Gelombang Panas yang Melanda Seminggu Ini

22 Oktober 2019   14:37 Diperbarui: 23 Oktober 2019   15:57 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari sudah merasakan betapa panasnya suhu udara baik itu pagi hari sampai malam. Jelang pagi agak adem. Tetapi hal ini sudah berlangsung hampir 4 hari . 

Ternyata, hari ini tanggal 22 Oktober 2019 saya membaca suatu berita berjudul Suhu Panas Melanda Indonesia Selama Satu Minggu di detik.com.

Dalam ulasannya, dikatakan, bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Indonesia akan mengalami panas kurang lebih satu minggu. Hal ini disebabkan oleh karena matahari berada dekat di jalur khatulistiwa.

Potensi terik matahari ini akan berlangsung selama satu minggu ke depan karena posisi semu matahari masih akan belanjut ke selatan dan kondisi atmosfer masih cukup kering. Sehingga, potensi awan bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil. Demikian dikatan BMKG.

Hingga Sabtu 19 Oktober kemarin, suhu di beerapa daerah ada berkisar antara 37.8 C sampai 38.8C. Padahal bulan Oktober ini seharusnya sudah tidak begitu panas.

Menghadapi panas terik yang hampir mencapai 39 derajat celcius,  kita perlu menjaga kesehatan dan stamina tubuh.

Suhu panas yang meningkat, membuat tubuh jadi mudah lelah atau disebut dengan heat exhaustion.

Inilah yang sering terjadi dan terparah apabila tubuh mengalami panas yang super panas. Beberapa diantaranya terjadi gejala pusing, sakit kepala, pingsan. Perlu istirahat dan lingkungan yang sejuk.

Jangan biarkan tubuh mengalami suhu panas dalam jangka waktu lama, berkeringat dan sulit bernapas.

Apakah manusia bisa bertahan panas dalam jangka waktu lama?

Dalam laman Program Bahaya Lingkungan dan Efek Kesehatan Amerika Serikat menjelaskan tentang bahaya panas kepada manusia.

Jika tubuh manusia mengalami panas dalam jangka waktu tertentu, maka dia akan berkeringat. Ketika orang itu berkeringat dan dikeringkan oleh udara, ada efek pendinganan tubuh.

Setelah orang itu berhenti berkeringat, dalam waktu singkat, kondisi orang itu akan cepat berubah dari heat exhaustion jadi heat stroke (darurat medis akibat fatal).

Kondisi transisi heat exhaustion jadi heat stroke dimulai dengan keringat mengucur deras, tertutup , tubuh menjadi "sangat panas".

Akhirnya kondisi ini mempengaruhi otak. Saat itulah orang tersebut mulai kehilangan kesadaran.

Sistem urat syaraf pun terkena dampaknya. Kita tidak tahu persisnya suhu terpanas sampai berapa yang dapat ditolelir oleh badan manusia.

Sedangkan tiap badan manusia punya kerentatan yang berbeda-beda untuk menolerir kelembapan yang berbeda dan jenis suhu yang berbeda.

Perhatikan perubahan orang yang terkena heat stroke, ruam dan kram otot adalah tanda-tanda awal, harus secepatnya ditangani supaya tidak menjadi lebih parah.

Orang yang paling rentan terkena suhu panas adalah orang kota yang berusia lanjut, terisolasi, tidak memiliki kses pendingin udara. Selain itu orang gemuk dengan pengobatan tertenu juga beresiko gelombang panas.

detik.com
detik.com
Untuk menghindari hindrasi, biasanya kita harus mengonsumsi air minum atau air bahan elektrolit yang diperlukan oleh otot dan fungsi tubuh.

 Air minum mineral tanpa es sebaiknya dikonsumsi dengan dua gelas air putih di pagi hari dapat membantu mengaktifkan organ-organ kita.

Kemudian minum segelas air sebelum makan dapat membantu pencernaan makanan.

Lalu minum segelas air sebelum mandi dapat membantu mencegah tekanan darah yang tinggi.

Terakhir, minum segelas air sebelum tidur akan membantu terjadinya serangan jantung.

Untuk menghindari panasnya udara, kita diharapkan beraktivitas dalam ruang yang ada penyejuk udara. Usahakan mengurangi aktivitas di luar ruangan atau di lapangan terbuka.

Namun jika harus dilakukan di lapangan terbuka, usahakan di pagi hari ketika matahari belum muncul/bersinar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun