Utang bukanlah musuh Anda apabila utang itu dikelola dengan bertanggung jawab, Michael Gerstman, CEO perusahaan penasehat Gertman Financial Group LLC in Dallas.
Kasus yang cukup menggegerkan beberapa hari yang lalu, seorang istri, Aulia Kesuma mampu membunuh suami dan anak tirinya. Pembunuhan itu cukup sadis. Pertama istri memberikan obat tidur yang overdosis kepada kedua korbannya. Setelah meninggal, kedua jenazah dibawa ke dalam sebuah mobil dan dibakarlah mobil berserta jenazah di Sukabumi.
Motif dari pembunuhan itu bukanlah kemarahan, tetapi karena istri terlibat utang hampir 2 milyar itu tidak mampu membayar tunggakan bunganya yang tiap bulan mencapai 200 juta. Lalu istri mengajukan permintaan kepada suami untuk menjual rumahnya sebagai pembayar utang. Permintaan istri itu ditolak oleh suami.Â
Lalu, istri pun merencanakan pembunuhan itu bersama anaknya dan dua orang bayarannya dan eksekusinya. Apakah ada motif kemarahan? Kelihatannya tidak karena dia dapat menceritakan dengan sangat tenang motif kejahatan yang dilakukannya dan merasa lega berhasil membunuh.
Utang itu muncul ketika seseorang berutang kepada orang lain atau perusahaan/bank. Ketika kita menerima uang yang merupakan "utang", kita harus membayar dalam jangka waktu yang telah ditentukan, termasuk di dalamnya bunga dan pokok utang.
Umumnya orang berutang untuk konsumerisme. Sangat jarang orang menggunakan utang untuk investasi. Hampir sebagian besar utang konsumer untuk konsumsi bukan untuk investasi.
Adalah suatu konsep ekonomi yang menyatakan utang sebagai kebutuhan dana karena perbedaan waktu, contohnya tiba-tiba saya membutuhkan dana karena harus bayar rumah sakit hari ini, tetapi dana yang saya miliki dari gaji baru diterima 10 hari lagi. Untuk itu orang sering mengambil dana pinjaman instan .
Utang baik dan utang buruk:
Saya membatasi penjelasan soal utang ini hanya untuk utang pribadi saja bukan perusahaan. Utang pribadi tidak sekompleks dengan utang perusahaan.
Utang dapat disebut sebagai utang baik apabila orang yang berhutang menggunakan dananya itu untuk keperluan yang sifatnya produktif . Sebagai contoh orang yang berutang untuk mengambil pendidikan tinggi (S2) atau untuk membeli rumah.
Dalam pengambilan hutang ini ada unsur "secured loan"Â artinya pinjaman itu akan dikembalikan dengan jaminan potongan gaji orang yang ambil pendidikan tinggi, sedangkan untuk pinjaman rumah, semua dokumentasi dan sertifikat rumah itu masih dimiliki oleh bank istilahnya "mortgage"Â oleh bank sampai pengutang membayar lunas baru diproses balik nama.