Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Urban Planning di Ibu Kota, Hidroponik, dan Tanaman Vertikal Solusi Tepat

27 Agustus 2019   17:00 Diperbarui: 4 September 2019   15:22 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Urban Planning di Balkot Sumber: instagram.com/balkotfarm
Urban Planning di Balkot Sumber: instagram.com/balkotfarm
Para pegiat petani kota di DKI diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan urban farming . Dengan tanah lahan terbatas,  mereka membuat tanaman hidroponik maupun apotik hidup.  Tanaman hidroponik karena air yang dibutuhkan tidak banyak dan sulitnya air pada saat musim kemarau. Namun,  sistem hidroponik di Balkot Farm ini didampingi dengan deteksi dengan sistem sennsor PH, TDS dan suhu Udara yang dapat dimonitor melalui https://balkotfram.jakarta.go.id .

Petani Balkot Farm sedang bertanam Sumber: instagram.com/balkotfarm
Petani Balkot Farm sedang bertanam Sumber: instagram.com/balkotfarm
Petani Balkot Farm ini cukup  modern  karena mereka dibantu dengan IoT yang memudahkan mereka untuk memantau tanaman yang mereka tanam. Jika ada kekurangan PH atau suhu udara tidak sesuai dengan ketentuan misalnya untuk tanaman tomat varietas intan, ratna di dataran rendah harus harus memiliki PH 5, 5-7 tetapi baru mencapai 3 maka perlu ditambahkan, kemudian jika suhu udara mencapai 31 derajat celsius harusnya hanya 20-27  derajat celsius maka dengan alat yang disediakan, bisa diturunkan suhunya.  

Juga mereka dapat belajar tentang budidaya tanaman lainnya , misalnya petani tomat sudah pintar menanam tomat, tapi belum bisa menanam jamur merang, maka petani pun dapat belajar melalui website balkotfarm (balkotfram.jakarta.go.id).

Kegiatan menanam di balkotfarm Sumber: instagram.com/balkotfarm
Kegiatan menanam di balkotfarm Sumber: instagram.com/balkotfarm
Jadi Petani-petani yang berada di Balkot Farm ini telah diberikan penyuluhan dan pendidikan singkat tentang budi daya tanam hidroponik dan tanaman tingkat.  Lalu mereka pratekkan di tanah yang berada di Balai Kota tepatnya di Blok G dan Blok F Kebutuhan listrik, air, lampu dan kamera pengawas, disediakan oleh di Balaikota Para petani bisa saling belajar antar petani, diberikan bimbingan teknis dan pengembangan program Balkot Farm.    

Nantinya  petani-petani akan jadi kader penyuluh di seluruh anggota karang taruna dan kader PKK Jakarta. Ada lima wilayah di Jakarta dan Kabupaten Seribu, disertai 400 pemuda yang ikut serta dalam pertanian perkotaan.

Ibu-ibu yang tergabung dala Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan pun sudah mengembangkan tanaman hidroponik di tempat tanah pekararangan yang tidak terpakai.  Mereka melakukan penanaman hidroponik itu karena selain mudah, juga tidak perlu menggunakan air terlalu banyak.

Caranya sangat sederhana:

  1. Gelas  plastik aqua bekas ukuran kecil dilubangi beberapa bagian dengan "solder".
  2.  Siapkan sekam bakar yang terbuat dari kulit padi yang sudah dibakar.
  3.  Sekam bakar itu dimasukkan ke dalam l/2 gelas.
  4.   Buat lubang di tengah dari sekam bakar itu.
  5.  Masukkan tanaman yang sudah disemaikan ke dalamlubang itu.
  6.   Tutup kembali lubang itu dengan sekam bakar.
  7.  Masukkan gelas plastik itu ke tempat pipa hidroponik yang telah disiapkan.

Metode alternatif bertani di tanah yang minimalis lahan itu disulap dengan budi daya  pertanian hidroponik dan vertikal untuk membangun ekonomi keluarga maupun masyarakat.  Keluarga Tani Rusun Flamboyan , Cengkarang pun tak kalah semangat untuk menanam tanaman hidroponik  yang bersumber pada air. Tanaman seperti jamur merang, kangkung, slada, tumis kucing, kapulaga  telah dibuatkan bibitnya dan disemaikan, lalu dipindahkan ke gelas-gelas plastik bekas untuk ditanamkan melalui hidroponik, tanpa pupuk .

Para ibu-ibu baik di rusun Flamboyan maupun Rusunawa Jatinegara Kaum mendapatkan penyaluran bantuan CSR Bank DKI dengan penyediaan fasilitas hidroponik. Mereka dengan semangat ditengah keterbatasan lahan, mampu membuat tanaman hidroponik dan kualitas tanaman yang dipanen pun jauh lebih baik ketimbang tanaman yang di tanah karena hidroponik tidak menggunakan pupuk kimiawi  tetapi air dan nutrisi yang dimonitor.

Belajar cara alternatif urban farming dari Surabaya dan Belanda:

Aku terpesona dengan inovasi dari warga Kampung Tambak Rejo Surabaya . Inovasinya adalah hujan buatan . Semua limbah air rumah tangga ditampung dalam sebuah tandon.  Lalu air limbah itu disaring dengan kapas, ijuk, batu zeolit, arang batok dan pasir silica. Lalu dialirkan ke pipa yang diletakan di atas teras rumah dan dialirkan oleh pompa air.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun