Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PR Jokowi di Periode Kedua, Jokowieconomics

15 Agustus 2019   17:44 Diperbarui: 15 Agustus 2019   17:49 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk mencapai pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Jokowi harus segera memiliki fokus 4 pilar:
Pekerjaan rumah yang paling berat yang juga jadi beban berat bagi kabinet terutama bidang ekonomi yang akan dilantik. Empat hal itu adalah mendorong ekspor nonmigas, gairahkan investasi asing, tingkatkan industri substitusi impor dan kelola mesin devisia.

Mendorong ekspor bukan hal yang sangat mudah. Melihat negara-negara Asean, seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, mereka justru telah mengekspor produk teknolgi tinggi seperti elektronik dan komponen.   Sedangkan ekspor Indonesia masih berbasiskan komoditas berbasis sumber daya alam, perkebunan. Diversifikasi ekspor produk dan nilai tambah tinggi harus diusahakan supaya dapat tercapai.

Walaupun ekspor mobil di Indonesia  sudah dapat dilakukan, tetapi masih ada PR buat Jokowi dan tim karena kendala dari produksi dan perakitan mobil masih berstandar emisi Euro 2 sedangkan yang dibutuhkan oleh negara maju adalah mobil berstandar emisi Euro 4 dan 5. 

Untuk barang modal dalam rangka manufaktur mobil  tidak dapat dilakukan dan tidak mudah untuk mendatangkan investasi asing karena modal besar , tetapi iklim investasinya terutama legal dan regulasi tidak mendukung.

Untuk meningkatan industri substitusi impor agar dapat menekan laju impor bahan baku, perlu upaya mulai dari proses huluisasi sampai hilirisasi.  Perbaikan rantai industri yang berkesinambungan dan transparansi. Sektor hulu  pada impor dapat berkurang karena dapat mengembangkan industri substitusi impor. 

Sektor yang paling berat bukan hanya manufaktur saja, tetapi sektor pertanian dimana hampir semua bahan pokok yang kita konsumsi masih mengimpor. Sektor pertanian tidak bertumbuh bahkan menurun karena hilangnya lahan-lahan yang dijadikan perumahan, kapasitas anak-anak muda yang tidak mau bergerak di bidang pertanian.

Hanya satu harapan yang masih dapat dikembangkan dengan kencang yaitu kelola hasil devisa dari pariwisata. Saat ini Jokowi sedang mempromosikan destinasi wisata yang jadi tujuan wisata bagi orang asing seperti Danau Toba, Labuhan Bajo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun