Saat ini posisi Grab jauh lebih leluasa membuat program promosi. Dipercaya apabila kekuataan modal itu terus diinvestasikan, maka  yang akan jadi pemenang adalah GRAB. Dalam hal ini role model bisnis yang dilakukan oleh GOJEK yang variasi produknya jauh lebih baik dan banyak, variatif tetap tidak bisa menang bahkan kolaps.
Jangan sampai terjadi monopoli dari satu pemain tunggal transportasi. Hal ini sangat tidak adil jika tidak ada kompetisi, semua dimonopoli baik harga maupun keuntungannya. Â
Di Singapore GRAB sudah jadi memenangkan kompetisi dan akhirnya mitra pengemudi sering komplain kepada otoritas persaingan (Competition and Cusomer Commission of Singapore) seperti YLKI, tingkat komisinya diambil banyak oleh aplikator.
Semoga  kearifan regulator cepat tanggap dalam menangani dua raksasa transportasi online ini sehingga tak menimbulkan predator maupun matinya salah satu transportasi online dan akibatnya akan terjadi monopoli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H