Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

"EasyPRIMA", Cara Mudah Bertransaksi

1 Juli 2019   11:15 Diperbarui: 1 Juli 2019   11:21 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya, seorang yang teman perempuan saya  yang berbisnis souvenir terbuat dari kain satin  masih dalam skala UMKM kecil  bekerja  di garasi rumahnya. Saat itu bisnisnya masih  kecil semua penjualan dilakukan dengan metode "cash and carry" atau pembayaran tunai.  Namun, sejalan dengan perubahan waktu,  mulailah langganan datang  satu persatu  . Bahkan,  di antara nasabah itu ada calon nasabah besar yang ingin dibuatkan souvenir dalam jumlah besar sebagai tanda kasih untuk bisnisnya.

Ketika  order mulai berdatangan, suatu hari datang  calon nasabah yang baru yang ingin melihat sendiri "sample" barang yang akan diorder .  Mereka khusus datang  untuk melihat "sample " barang ke rumah pemilik yang dipakai sebagai galeri.  Setelah memilih sekian banyak contoh produk dengan teliti,  pilihan pun disepakati .  Ketika nasabah itu  akan membayar down payment,  dia menyodorkan kartu  debit dengan bank penerbit Mandiri berlogo "Prima" kepada pemilik UMKM.   

Pemilik UMKM mengatakan: " wah saya belum punya mesin EDC".   Calon nasabah itu agak kecewa .    Mereka menyarankan kepada pemilik galeri, "Ibu harus punya mesin EDC karena mesin EDC itu mempermudah transaksi ,  sekali swipe,  dana itu sudah masuk ke rekening ibu, aman, mudah dalam menghitung pembayaran , tidak perlu manual harus datang ke bank , menyetor , sangat berisiko tinggi".

"Oh, jika demikian boleh rekomendasikan saya , mesin EDC yang bisa menerima pembayaran kartu debit dari mitra bank yang Bapak miliki?" tanyanya.

"Hubungi saja bagian ini", kata calon pembeli seraya memberikan sebuah kartu nama.

Beberapa bulan setelah peristiwa itu, saya baru bertemu lagi dengan teman saya yang telah jadi pengusaha UMKM Menengah.  Ketika kami berbincang santai, saya menanyakan bagaimana dengan mesin EDC.

"Wah , sekarang saya sudah aman dan tenang. Setiap kali ada calon pembeli bayar non cash saya udah punya non EDC".

Penasaran dengan apa yang dikatakannya, saya pun datang menghampiri mesin EDC miliknya itu.

Berceriteralah apa yang dialaminya selama dia menerima dana melalui mesin EDC itu.  Iya dulu saya pikir jika memakai mesin EDC ini , ada biaya-biaya yang dikenakan kepada pemiliknya apabila bank penerbit , kartu debit pembayar tidak sama dengan bank penerbit EDC saya.   Nach saya khan khawatir nanti tiap kali saya menerima hasil transaksi, akan  di potong biaya.  Jika volume transaksi banyak, lalu tiap transaksi dikenakan biaya, tentu saya akan rugi karena makin banyak potongannya. 

Ternyata setelah saya cek dengan bank penerbit, EDC itu tidak mengenakan biaya sama sekali untuk kartu-kartu debit dari bank penerbit lainnya.    Enaknya lagi semua kartu debit dari semua nasabah saya itu selalu berlogo Prima, dimana jaringannya ngga pernah "rewel" atau "down" sehingga transaksi berjalan lancar.

"Jika demikian ada kepuasan dari penyewa mesin EDC dong!" kata saya.

" Oh yach.   Ngga lagi repot lagi ke bank untuk bawa uang tunai dari kasir hasil penjualan. Selain makan waktu juga resiko hilang ditengah jalan!" katanya.

Pengalaman yang sama juga menghantar saya waktu bertransaksi keperluan bulanan seperti pembayaran listrik, atau BPJS.   Tanpa harus mengantri lama di kasir, saya cukup ke ATM dari bank penerbit suatu bank dan berlogo  "PRIMA".   Masuk ke anjungan ATM, lalu ikuti semua tahapan  mulai pilih bayar/beli, Lainnya, BPJS, BPJS KESEHATAN, Keluarga, No. Virtual,  sampai ke tahap akhir yaitu bayar.  Akhirnya, pembayaran pun selesai. Hanya cukup waktu 5-8menit , itu pun tak perlu antri di teller.

Tiap minggu saya rutin berbelanja di salah satu supermarket. Pembayaran saya  gunakan Kartu Debit ATM berlogo PRIMA.  Kasir akan melakukan  "swipe" kartu debit saya di mesin EDC tanpa dikenakan biaya, bahkan sering dapat diskon dalam bentuk poin.

 

Mesin EDC Sumber: jaringanprima.co.id
Mesin EDC Sumber: jaringanprima.co.id
Kartu Debit Berlogo GPN /Prima Sumber: jaringanprima.co.id
Kartu Debit Berlogo GPN /Prima Sumber: jaringanprima.co.id
Kelancaran dan kemudahan transaksi yang saya alami dan teman saya itu  berkat suatu jaringan finansial elektronik  (EFT)  yang dibangun oleh PT. Rintis Sejahtera sejak tahun 2000.   Saat itu produk yang diperkenalkan ada dua yaitu ATM Prima dan Prima Debit.    Keunggulan produk ATM berlogo Prima , "real time", murah dan nyaman .  Sedangkan Kartu Debit berlogo Prima  jika melakukan pembayaran di semua mesin EDC, tidak dikenakan biaya, pembayaran elektronis yang aman, efisien, kuliatas yang yang terbaik pada semua mesin EDC

Prima Payment Solution sumber: jaringanprima.co.id
Prima Payment Solution sumber: jaringanprima.co.id
Setelah  terjadi perkembangan teknologi dan penemuan baru,  ada dua produk yang diperkenalkan yaitu Prima Payment Solution dan Transaksi Internasional pada tahun 2010.

Transaksi Internasional Sumber: jaringanprima.co.id
Transaksi Internasional Sumber: jaringanprima.co.id
 Keunggulan produk Prima Solution  untuk pembayaran online ke seulurh nasabaha mitra bank jaringan Prima melalui channel ATM, internet banking atau mobile banking.   Waktunya "real time", 20 mitra bank, 88 mitra biller dan 20 collecting agent.

 Keunggulan  produk transaksi internasional , apabila nasabah mitra bank jaringan Prima berada di luar negeri,  ingin melakukan transaksi tarik tunai dan cek saldo  di jaringan ATM berlogo MEPS (Malaysia), ATM Pool (Thailand) dan EKK (Korea Selatan) , sangat mudah melakukannya .

Pada tahun 2015 Bank Indonesia menunjuk  PT. Rintis Sejahtera untuk mengelola jaringan untuk produk GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) . GPN adalah sistem yang memadukan berbagai kanal sistem pembayaran atau transaksi perbankan menjadi satu karena saling terhubung.   Artinya jika sebelumnya untuk membayar kartu debit harus memakain mesin EDC dari bank yang sama, maka melalui GPN , dapat mengunakan kartu debit dari bank penerbit manapun

Top Up Elektronik Sumber: jaringanprima.co.id
Top Up Elektronik Sumber: jaringanprima.co.id
Produk terakhir yang diluncurkan adalah Top-UP Uang Elektronik.   Dengan satu kartu debit yang Anda miliki , dapat digunakan untuk top-up (menambah saldo)  pembayaran non tunai seperti pembayaran makanan, transportasi (bus atau kereta) , toll  dan sebagainya.

Keunggulannya  adalah real time online , proses isi ulang mudah, sumber dana yang berasal dari bank lain dapat dilakukan, biaya kompetitif


 Keuntungan penggunaan jaringan Prima:

  • Bandwith sharing capability  efisiensi penggunaan bandwith di dalam group perusahaan sampai dengan 100%
  • Cepat dan mudah untuk instalasi serta migrasi tanpa perlu backhaul.
  • Private Network di dalam group disebabkan terlepas dari Network HUB atau Network yang lain.
  • Dedicated Bandwith .
  • Mendirikan VoiP.

Pengelolaan jaringan Prima oleh PT. Rintis Sejahtera itu dianggap sebagai perusahaan yang memiliki keunggulan dalam bidang telekomunikasi dan keunggulan lainnya seperti:

  • Memiliki sumber daya yang profesional.
  • Dilengkapi dengan peralatan teknologi yang canggih.
  • Memberikan customer service yang baik, semua komplain selalu didokumentasikan.
  • Reputasi terbangun dengan baik
  • Berpengalaman  dalam bisnis komunikasi satelit VSAT SCPC Primalink Plus.  Teknologi  (Single  Carrier Per Channel), bagian dari sistem komunikasi satelit (VSAT).  Dukung komunikasi Point to Point atau Point to Multiple Dedicated. Mampu menjangkau semua titik di wilayah di Indonesia untuk komunikasi baik satu dan dua arah.

Yuk, gunakan dan manfaatkan kartu ATM, kartu Debit untuk melakukan transaksi kebutuhanmu karena kemudahan dan jaminan keamanan yang ditawarkannya, service yang memuaskan pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun