Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingin Viral? Tirulah 5 Siswi Sanur yang Tidak "Nyinyir" tapi Patut Ditiru

8 April 2019   15:58 Diperbarui: 9 April 2019   14:09 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita melihat sesuatu yang tidak sepantasnya dilakukan, biasanya, kita akan bersikap "nyinyir" terhadap apa yang tidak disukainya atau tidak pantas itu. Ramai-ramai kita upload atau unduh di Media Sosial dan jadi viral.  Viralnya suatu perbuatan tidak pada tempatnya misalnya buang sampah di area MRT, bukanlah solusi yang membantu.

Di luar dugaan ada 5 orang gadis SMP Sanur (SANTA URSULA) yang menjadi viral gara-gara aksinya yang sangat terpuji, memunguti sampah-sampah di sekitar MRT di stasiun Lebak Bulus dan stasiun Hotel Indonesia.

Begitu selesai peresmian MRT , euforia warga Indonesia terutama yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, pengin sekali mencoba MRT sangat menggebu.  Sayangnya mereka belum memiliki kesadaran yang tinggi tentang menjaga kebersihan.   Mereka mencoba MRT sambil berpiknik, bahkan ada yang buang sampah dengan sengaja di sepanjang koridor dan sekitar jalan menuju MRT . Alasan bahwa tidak ada tempat pembuangan sampah bukanlah jadi alasan tepat untuk buang sampah di sembarang tempat.

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com

Selesai melakukan Penilaian Akhir Semester (UAS) kelas 9,   lima siswi SMP Santa Ursula Jakarta Pusat  (Ki-ka, Patricia, Angie, Andrea, Wynnona, Brigdta), berniat untuk refreshing mencoba MRT dari HI ke Lebak Bulus dan sebaliknya.

Dalam benak mereka, kondisi MRT  dulunya bersih, lalu kotor karena banyak pengunjung yang tak peduli dengan kebersihan.  Setelah itu mereka pikir tentunya sekarang setelah banyak himbauan , kebersihan akan terlihat di MRT.

Betapa kagetnya mereka melihat sampah-sampah berserakan tidak seuai dengan ekspetasi mereka.'"Kotor banget, parah sepertinya semua orang seperti tidak peduli gitu sampah-sampah berserakan!' serunya.

Tanpa rasa geli karena kotornya sampah-sampah yang berserakan, aksi mereka itu benar-benar murni dari hati nurani mereka melihat kotornya lingkungan karena buang sampah.

Dengan tangan tanpa balutan plastik atau kaus tangan, mereka memungut sampah di beberapa tempat.   Di Lebak Bulush mereka memungut sampah tisu dan bungkus makanan. Sedangkan di sepanjang trotoar Thamrin, mereka memungut bungkusan makanan dan minuman. 

"Yang di trotoar Thamrin itu sangat parah sekali!  Kalau di Sarinah kebanyakan botol bekas dan tisu, kata Angie. "Bahkan ada minuman dan esktrim yang masih ada isinya di buang ke tanaman," lanjutnya.

Ketika ditanyakan apakah mereka tidak jijik memungut sampah-sampah itu?  "Pastinya sich jijik dan merasa takut dan geli. Namun  perasaan itu kami lawan demi rasa cinta  kebersihan lingkungan," kata salah seorang siswi itu.

Setelah selesai pembersihan dengan memasukan sampah-sampah itu ke dalam kantong plastik, dan membuang di tempat sampah yang berada di sekitarnya, barulah mereka membeli tisu basah dan sanitizer untuk membersihkan tangan-tanganya.

Ketika aksi memungut sampah itu tertangkap di CCTV stasiun MRT, salah satu petugas wanita MRT sangat memuji dan mengapresiasi kegiatan memunguti sampah itu tanpa harus disuruh atau mendapat perintah dari sekolah atau program sekolah pun.  Kekaguman Petugas MRT  itu kepada para siswi Sanur itu  dengan mengajak foto bersama .

Aksi kelima siswi itu sangat mendapat apresiasi dan tanggapan positif dari  netizen, bahkan jadi viral.  Tentunya aksi ini bukan hanya viral, tapi jadi contoh yang sangat baik bagi semua warga agar menjaga lingkungannya tetap bersih dan nyaman.

Dalam percakapan dengan Metro TV ditanyakan mengapa mereka mau melakukan aksi itu. Wynnona dan Andrea yang merupakan wakil dari kelima siswi SMP itu mengatakan MRT itu dibuat dengan biaya yang tinggi, merupakan fasilitas umum bukan hanya untuk segelintir kelompok, bahkan untuk anak cucu, maka kebersihan harus diutamakan. 

Nilai Kepedulian dalam Pendidikan 

Salah seorang guru Sanur menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh siswi-siswi itu adalah bagian dari apa yang ditanamkan tentang nilai-nilai hidup untuk peduli kepada lingkungan. Mereka melihat situasi lingkungan dan menjadi bagian yang aktif untuk menanggapinya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kebiasaan untuk membawa tempat makan dan minum sendiri sehingga kantin tidak menyediakan plastik kemasan.

Serviam  , pin yang  dikenakan di seragam  adalah simbol  artinya melayani. Program Serviam Service adalah program yang dilakukan agar siswa dapat bertumbuh dalam rasa peduli terhdap lingkungan, contohnya berkunjung ke panti asuhan dan jompo, mengunjungi guru-gur yang sudah pensiun.

Budaya Kebersihan Harus Jadi Budaya Semua Orang

Budaya kebersihan sepertinya masih jauh dari angan-angan di negeri ini.   Tidak melihat sosial ekonominya, apa yang mereka makan dan minum bisa dibuang seenaknya dimana saja.  Budaya agar sampah itu dikelola dan dibuang di tempat sampah dan bukan dibuang di sembarangan tempat.

Mahalnya budaya kebersihan ini akhirnya  melahirkan kebijakan "punishment" .   Sekarang bagi mereka yang membuang sampah di MRT akan dikenakan denda Rp.500.000.  Sayangnya, mereka belum 100% serius dalam pengenaan denda ini karena keterbatasan kapasitas petugas dan CCTV.

Punishment atau denda itu sebenarnya hanya salah satu cara untuk menuntut warga punya sikap menjaga lingkungan.  Tetapi jika budaya itu tidak dimaknai secara mendarah-daging, percuma saja dengan adanya denda.  

Mari kita semua jaga kebersihan lingkungan bukan karena takut denda, tapi cinta kepada lingkungan dan kebersihan harus tetap terjaga selalu menjaga kebersihan baik itu  dilihat orang lain  maupun tidak dilihat orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun