Kegemaran perempuan berselfie itu sudah ada sejak zaman fotografi non digital. Masih ingat dulu pada tahun 1964 ada majalah bernama "Varia", sampul depan selalu perempuan cantik. Â Â
Mengapa foto sampul depan selalu perempuan ketimbang lelaki? Ternyata bukan rahasia lagi karena sejak zaman dulu baik itu perempuan maupun lelaki menyukai foto perempuan sebagai simbol kecantikan di majalah.
Walaupun tahun 1964 belum ada kamera digital, yang ada kamera-kamera besar, tetapi cukup banyak jepretan dari fotografer yang dibidik adalah perempuan.
Rupanya ada survei yang membuktikan biarpun majalah untuk lelaki pun, sampul depannya lebih baik perempuan ketimbang lelaki. Justru jika menggunakan model pria di depan, mereka menganggap tidak terasa kepriannya.
Saat itu belum ada survei pelanggan tentang keinginan foto sampul depan majalah. Namun, dari pertanyaan-pertanyaan kepada pelanggan tanpa sengaja, jawabannya selalu menginginkan foto model perempuan sebagai sampul depan majalah.
Hal ini juga terjadi dalam dunia fotografi. Ketika fotografer melakukan shooting untuk suatu produk dari klien, ternyata yang dibawa adalah model perempuan. Dibawa kemana-mana oleh orang yang suka memotret modelnya. Â Â
Model prempuan itu sangat laku keras. Saya ingat sekali ketika suami belajar fotography Canon pun, ketika ingin belajar memotret "foto manusia " maka model yang ditawarkan adalah seorang model perempuan. Model perempuan identik foto untuk suatu produk, sampul majalah.
Gayung bersambut:
Sekarang ini ketika fotografi digital telah merambah di dunia media sosial, maka terlihatlah banyak sekali foto-foto selfie dari perempuan bertebaran di media sosial. Perempuan gemar sekali memamerkan selfie di timeline entah itu dengan gaya dengan background tempat wisata yang sedang hangat, viral, atau sekadar memamerkan baju dan fashion yang update.
Saking gemarnya perempuan berselfie, dunia iklan baik itu melalui platform atau majalah pun ingin memanfaatkan perempuan untuk cover book atau iklannya. Hampir jarang sekali dunia iklan lelaki yang ditemui. Hampir dapat dihitung jari selfi lelaki dijadikan iklan. Misalnya  Christiano Ronald sebagai model iklan, John Travolta sebagai iklan arloji, Gorbachove dalam iklan tas LV.
Yang menggunakan perempuan sebagai model untuk sampul depan bukan sekedar majalah di Indonesia, di luar negeri pun hampir sama. Mereka menggunakan kecantikan perempuan untuk daya tarik sampul majalahnya.Â
Daya tarik itu harus menjadi kesempatan baik bagi perempuan untuk bekerja sebagai foto model. Hal ini membuka lapangan pekerjaan baru  bagi perempuan untuk jadi foto model. Kehadiran foto model ini meramaikan blantika dunia fotografi. Kedua bidang itu saling bekerja sama untuk mendapatkan hasil fotografi yang disukai oleh pelanggan.
Dari kecantikan perempuan mampu jadi daya tarik bagi orang lain, namun perlu perhatikan makna kecantikan itu adalah direfleksikan dalam jiwa. Â Kecantikan itu adalah ketika dia menggunakan passionnya yang ditunjukannya dengan sungguh. Kecantikan dari seorang perempuan bertumbuh di di masa lalunya. Berikut ini adalah kata-kata indah dari Audrey Hepburn:
The Beauty of a woman is not in a facila mode but the true beauty in a woman is reflected in her soul. It is the caring that she lovely gives the passion that she shows. The beauty of a woman grows with the passing years.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI