Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Milenial Bingung, Gaji Naik Tetap Saja Tak Bersisa

18 Februari 2019   17:05 Diperbarui: 20 Februari 2019   20:26 1610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kenaikan gaji (sumber: pixabay.com/nattanan23)

Sejak kecil, pendidikan di rumah, sekolah telah memberikan literasi keuangan yang cukup. Para ibu yang membesarkan anaknya sendiri tentu mengajarkan anak bagaimana mengatur keuangan dalam skala rumah tangga, berapa yang masuk dan berapa yang ke luar. Uang itu di simpan di sebuah bank. Bagaimana keuangan di bank dikelola dengan baik.  

Di sekolah pun tentunya ada pelajaran tentang literasi keuangan secara sederhana,  baik itu berupa buku-buku tentang bagaimana cara menabung, membeli reksadana, obligasi, asuransi atau memberikan dana untuk hibah atau sedekah. Ada pula yang memberikan praktek langsung tentang perbankan dengan cara membuka koperasi sekolah, kantin atau berpraktek menjadi profesional sebagai teller, nasabah . 

Di komunitas-komunitas yang telah bekerja-sama dengan asuransi, perbankan, OJK, sering mengadakan workshop tentang fungsi OJK,  produk-produk yang dikelola dan diawasi oleh OJK .

Nach sekarang untuk Milineal pun perlu belajar tentang Financial Technology. Mudahnya penawaran pinjaman dana dari Financial Technology melalui aplikasi. 

Namun, perlu diperhatikan dan dipahamai sebelum mengadakan peminjaman dengan cara memvalidasi dulu apakah Fintech itu terdaftar di OJK, pelajari syarat-syarat dan ketentuannya terutama berapa bunga yang dikenakan dan resiko jika gagal bayar berapa yang dikenakan penalti, apakah Fintech itu resmi memiliki kantor dan tempat yang dapat kita datangi jika ada masalah,  gunakan dana pinjaman untuk kebutuhan produktif bukan konsumtif.

Finansial Planner:


Diharapkan mereka yang sudah bekerja , utamanya mereka yang masih muda pun harus menggunakan uang dengan bijak.  Memiliki rencana keuangan dari muda supaya uang itu dapat memudahkan kita untuk mengalokasikan untuk kebutuhan primair (makan, pangan, properti), kebutuhan pendidikan untuk anak-anak, kebutuhan kesehatan dengan asuransi jika di perusahaan tidak diberikan BPJS, dan kebutuhan persiapan pensiun dini.

Tiap-tiap kebutuhan itu harus dialokasikan dengan memberikan porsi sesuai dengan pendapatan. Apabila terjadi kebutuhan mendadak, pun kita sudah punya dana cadangan. Dana cadangan yang sangat krusial adalah tiga kali gaji. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti PHK, kita masih menyimpan dana cadangan untuk mencari pekerjaan atau modal untuk usaha.

Bagi yang berkeluarga rencanakan semua kebutuhan dengan spesifik sesuai prioritasnya. Meskipun Anda sebagai milenial dengan gaji kecil pun tetap melakukan pengalokasian supaya nanti jika gaji naik, kebutuhan Anda yang makin besar harus produktif bukan konsumtif .

Kenapa harus memikirkan kebutuhan persiapan pensiun dini?  Padahal saya masih muda, hal itu sangat tidak penting.   Tidak semua perusahaan memberikan dana pensiun bagi pegawainya. Apabila perusahaan Anda punya program Pensiun, itu memang dapat diabaikan. 

Namun, jika tidak ada, kita sebagai pegawai harus mempersiapkan sedini mungkin karena saat usia menginjak pensiun, tidak ada dana persiapan pensiun, maka pensiun menjadi hal yang sangat menakutkan mengingat usia untuk keberlangsungan hidup makin tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun