Pada hakekatnya sungai itu adalah bagian dari alam yang seharusnya dijaga, dilestarikan dan dirawat .  Ada harmoni kehidupan  antara alam dan manusia.  Manusia  mendapatkan kehidupan dari mata air sungai yang bersih mengalir .  Sayangnya kehidupan harmoni itu dirusak oleh sebagian manusia, warga dalam menjaga sungai, sehingga sungai yang ada saat ini kondisinya menyedihkan.  Menyedikan karena besarnya pencemaran. Akibatnya tentu akan memperburuk kondisi manusia sendiri. Air sungai yang tercemar menjadi suatu ancaman bagi kesehatan , dan kehidupan manusia .  Jika sungai hancur, maka kehidupan manusia pun akan mengikutinya.
Bermula dari sebuah sungai yang mengalir di depan pasar dekat rumah saya.  Hampir setiap hari saya  melewati sungai itu ketika akan senam pagi. Begitu menengok ke sungai, terlihatlah banyak sampah yang berada disertai dengan pohon yang hampir tumbang.
Melaporkannya saja sulit sekali , karena tidak mengetahui birokrasinya atau siapa yang bertanggung jawab atas kebersihan. Sudah kepada RT, RW dan dua media online. Juga yang terakhir ke Kelurahan.
Sungai yang membatasi dua jalan besar itu kelihatannya tak berarti sama sekali. Namun, apabila aliran sungai itu tersumbat karena banyaknya sampah, maka akan terjadi kebanjiran.
Jika dirinci kadar pencembarsudah sangat rawan yaitu 65% di Kalimantan, 51% Sulawesi & Papua, 68% di Jawa, 64% di Bali dan Nusa Tenggara.
Sumber pencemaran sungai-sungai di Indonesia di sebabkan oleh:
- Limba Domestik: MCK, air cucian, dapur, sampah
- Limbah Peternakan
- Limbah industri
- Limbah Peranian dan Perikanan
Akibat dari pencemaran itu sangat merugikan manusia dan binatang/hewan di perairan sungai :
1.Penurunan Kualitas air yang banyak mengandung e-coli
2.Airsungai berbau akibat peningkatan kadar BOD
3 Tumbuhan dan Hewan-hewan air mati
Sebenarnya penanganan pencemaran sungai itu sudah memiliki rencana untuk perbaikan maupun pemantauan seperti berikut ini:
1. IPAL (Instalasi Pengolahan air limbah)
2. Program Penurunan : Beban Pencemar Industri
3. Stasiun Pemantauan : Kualitas air otomatis, kontinyu & online
4. Penanganan sampah terpadu
Walaupun sudah ada lembaga dan program yang menanganinya, namun kenyataan di lapangan sangat berbeda. Â Para stakeholder itu tak mematuhi apa yang sudah digariskan, demikian juga masyarakat/warga di sekeliling tempat tinggal tidak mematuhi secara disiplin untuk menjaga kebersihan sungai dari limbah.
Apabila limbah yang telah tercemar itu sampai titik yang membahayakan dan tidak bisa diminum lagi, sebagai contoh air sungai yang telah diolah oleh PAM di Jakarta Timur masih dianggap membahayakan kesehatan bagai manusia, Â akhirnya manusia sendirilah yang dirugikan. Kualitas air rusak, manusia tak bisa konsumsi dan akibat fatal adalah manusia pun bisa meninggal karena kekurangan air .
Selayaknya, kesadaran untuk menjaga lingkungan, sungai dari sampah, limbah baik dari rumah tangga maupun industri. Â Ini sangat penting karena jika bukan kita yang menjaga, siapa lagi yang dapat menjaga.
Bumi, alam, air yang jadi kekayaan bumi pertiwi ini harus dirawat apabila kita ingin kehidupan kita juga terawat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H