Ketika memasuki bulan Desember , biasanya gereja mulai dipenuhi dengan umat . Umat yang biasanya tidak pernah muncul , tiba-tiba datang dan beribadah.  Seolah Natal menjadi suatu kesempatan  indah  untuk melihat gemerlapnya lampu-lampu pohon natal, merdunya nyanyian natal yang shaydu, dan pohon natal yang jadi simbol kemegahan.  Semuanya adalah simbol tentang Natal yang dibuat oleh manusia.
Namun, hakekat Natal sendiri lebih dalam dari sekedar aksesori.Natal bukan sekedar aksesori yang ingin dipamerkan sekali dalam setahun.  Lebih dalam lagi karena sebenarnya  Sang Juru Selamat datang untuk manusia yang penuh dengan dosa.
Pesan Natal yang sangat sempurna disampaikan oleh  Pope Francis:
"Natal biasanya diikuti dengan sebuah pesta yang meriah,  namun, makna sebenarny  adalah dalam keheningan Natal, kita mendengarkan suara cinta yang dikirimkan Tuhan kepada kita.
Natal bukan benda-benda yang dipajang, makanan yang disantap, Natal adalah kamu sendiri. Â Saat kita memutuskan untuk terlahir kembali setiap hari, membiarkan Tuhan merasuki jiwamu , ketika Anda menghadapi terpaan awan dan badai kehidupan.
Dekorasi natal adalah kamu sendiri, ketika kita memaknai hidup dengan berbagai warna kehidupan , menghiasinya dengan berbagai suasana kehidupan.
Lonceng  natal adalah kamu sendiri, ketika kita semua terpanggil untuk berkumpul, dan mencari Tuhan untuk menyatukan diri.
Lampu natal adalah kamu sendiri ketika kamu bersinar dalam kehidupanmu  .  Kehidupan  yang  berdampak terhadap orang lain dengan kebaikanmu, kesabaran, kesukaan/kegembiran/kebaikan dan keramah-tamahan.
Malaikat natal adalah kamu ketika kamu bernyanyi kepada dunia untuk menyampaikan damai , keadilan dan cinta. Â
Bintang Natal adalah kamu saat kamu dapat menuntun seseorang untuk berjumpa dengan Tuhannya.
Anda juga dapat menjadi manusia bijak ketika Anda dapat memberikan yang terbaik yang anda miliki, tanpa memikirkan kekurangan Anda.
Musik Natal adalah kamu , ketika kamu membangun harmoni didalam dirimu
Kartu Natal adalah kamu, ketika kebaikan  tertulis dalam tanganmu.
Salam Natal adalah kamu saat kamu sendiri saat kamu dapat mengampuni dan membangun perdamaian, meskipun kamu  menderita.
Makan Malam Natal adalah kamu ketika kamu membagikan roti kepada orang yang miskin yang ada disampingmu.
Malam Natal adalah kamu sendiri. Ketika kamu  mengalami  kesederhanaan dan kesadaran diri yang engkau terima dalam kesunyinan di malam yang suci dimana Penyelamat Dunia datang tanpa suara atau pesta pora yang gemerlap.
 Senyum kebahagiaan dan kepercayaan, damai di hati terdalam memaknai arti Natal dengan mengkaitkan kerajaan Surga yang ada dalam dirimu.
Selamat Natal bagi yang merayakan, Natal adalah diri Anda sendiri. .
Menambahkan pesan Pope Francis, saya mengajak seluruh umat di Indonesia khususnya umat Kristiani, untuk mengedepankan "toleransi" beragama bagi sesama umat yang berbeda keyakinannya". Â
Hindari intoleransi dengan mengimplementasikan toleransi antar umat. Â Toleransi berarti menghargai keyakinan orang lain yang berbeda. Menghormati mereka yang berbeda baik simbol agamanya, cara beribadahnya bahkan tempat ibadahnya. Â Â
Salamat Natal bagi mereka yang merayakannya.  Natal adalah dirimu, jadikan dirimu sebagai Natal yang bergema dengan  kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H