Penang adalah salah satu  Negara bagian Malaysia yang luasnya  1,046.3  km, dan  jumlah penduduknya sekitar 1,773,442.   Tidak terlalu padat  jika dilihat dari perbandingan antara luas pulau dengan jumlah penduduknya.   Namun, Pulau Penang yang  namanya berasal dari pohon Pinang, ternyata  negeri yang termaju dan terkaya di Malaysia.
Ditilik dari sejarahnya , Penang pernah dijajah dari kolonial Inggris. Â Peninggalan dari gedung, tempat bersejarah itu masih banyak terlihat . Â Setelah merdeka , orang asing pun masih sering berwisata ke Penang untuk menikmati wisata sejarah peninggalan
Dari segi ekonomi yang maju, membuat penduduk atau warga Penang dapat mengecap pendidikan terbaiknya yang fasilitasnya sangat memadai. Baik itu untuk tingkat sekolah menengah atas sampai perguruan tingginya pun mencapai ranking ke207 di tingkat regional.
Banyak warga yang sangat cerdas dapat belajar di dalam negeri maupun sampai ke luar negeri bahkan para dokter yang akhirnya mendedikasikan dirinya di beberapa rumah sakit itu merupakan lulusan dari beberapa univeristas dari beberapa negara. Â Salah satunya adalah dokter mata yang menangani saya . Â Beliau lulusan MBBS Honours (Bachelor of Medicine-Bachelor of Surgery)dari Univeristy of Melbourne, FRCS Â (Fellowship of the Royal Colleges of Surgeons )dari Glasgow, Â MMed (Opthalmology) dari USM, Â FADUSM, AM . Â Latar belakang pendidikan yang sangat mumpuni dari pelbagai universitas dari beberapa negara. Â Spesialisasinya di bidang yang khusus sangat mendalam dan penuh dengan pengalaman secara internasional.
Penang sebagai negara yang kecil tapi terkenal dengan pariwisata internasional itu memang awalnya para wisatawan datang untuk melihat "heritage" atau peninggalan sejarah yang memang dirawat dengan sangat baiknya.
Namun, Penang yang juga dikenal sebagai negara sistem transportasinya yang bagus, warga yang multi-etnis dan dikelilingi dengan sumber alam yang cukup indah, ternyata berkembang pesat menjadi destinasi kelas dunia untuk wisata kesehatan.
Rupanya  Pemerintah Penang dalam hal ini Kementrian Pariwisata (Penang State Minister for Tourist Development Heritage Culture and Arts YB Yeong Soon Hing, telah melihat peluang besar kedekatan Penang dengan Medan maupun Aceh dan Sumatera pada umumnya.  Secara kultural maupun jejak budaya maupun bahasanya ada kesamaan , sehingga kedekatan ini makin dapat meningkatkan ketertarikan wisatawan untuk datang ke Penang.
Segeralah dipersiapkan bandara yang dapat mengakomodasi beberapa penerbangan langsung dari Jakarta, Surabaya, Medan, Banda Aceh menuju ke Penang, Malaysia. Â Â Penerbangan langsung ini sudah dimulai sejak bulan Oktober 2018.
![Penumpang Pesawat dari pasien-pasien berobat . Sumber: dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/12/08/penumpang-pesawat-5c0bd3d1ab12ae067b5e2fc7.jpg?t=o&v=770)
Berobat mengapa harus jauh-jauh Ke Penang?
![Clinic Sumber : Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/12/08/clinic-5c0bd51f6ddcae34f73e8774.jpg?t=o&v=770)
![International Patient Registration. Sumber: Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/12/08/international-patient-registration-5c0bd57c6ddcae18ea36fbf2.jpg?t=o&v=770)
![Tempat PEmbayaran Sumber: Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/12/08/pasien-menunggu-5c0bd57abde5754f6807a019.jpg?t=o&v=770)
Namun, pasien yang berobat dengan indikasi penyakit seperti kardiologi, ortopedi, onkologi, neurologi, fertiliasi on vitro, mata , gigi dan sebagainya itu butuh sekali penanganan medis yang tepat dan cepat, tanpa birokrasi yang bertele-tele.
Dari segi biaya apakah berobat ke Penang jauh lebih murah dari Jakarta? Â Itu sangat relatif dan tergantung dengan penyakitnya dan seberapa parah penyakitnya. Â Secara garis besar, beberapa teman yang telah melakukan pengobatan ke Penang karena kanker, mengatakan mereka memilih Penang sebagai tempat berobat karena adanya kejelasan dan transparansi bagi pasien tentang tindakan apa saja yang akan dilakukan oleh dokter dan kenapa tindakan itu dilakukan , dasarnya ada alat-alat pendukung yang cukup akurat. Â
Pengalaman dari beberapa orang yang memilih berobat ke Penang karena selain dokternya yang punya keahlian yang mumpuni, juga mudah untuk diajak komunikasi baik dengan email atau WA untuk berkonsultasi apabila selesai tindakan masih mengalami gangguan.
Kepuasan dari pelayanan tim terpadu rumah sakit, yang sangat sistimatis dan cepat itu membuat saya pun terpaksa memilih Penang sebagai tempat untuk mengoperasi mata.Â
Di Jakarta saya sudah konsultasi dengan 3 dokter yang memberikan saran yang berbeda-beda. Â Tentunya saya makin bingung untuk menentukan tindakan apa selanjutnya. Â Akhirnya saya pun berlabuh untuk berobat ke Penang. Di sini saya ditangani sangat cepat . Begitu datang diperiksa mata dengan alat-alat dan scanning, setelah itu dokter istirahat 1 jam untuk makan siang.Â
Lalu , saya dapat berkonsultasi dengan sangat singkat dan langsung diminta saya untuk memutuskan operasi katarak terlebih dulu. Dalam waktu 15 menit operasi selesai, dan pemulihan sekitar 2 jam, besoknya saya perlu kontrol. Diberikan penjelasan tentang apa saja yang harus dilakukan paska operasi. Setelah itu diperbolehkan pulang ke Indonesia.
Wisata kesehatan di Penang telah berkontribusi sangat besar terhadap total pendapatan wisata. Â Jumlah kunjungan wisatawan kesehatan ke Malaysia di tahun 2017 mencapai 1,05 juta dengan pendapatan RM 1,3 miliar (Rp.4,5 triliun). Â Pendapatan ini ditargetkan akan meningkat menjadi Rp.2,8 miliar pada 2020.
Kunjungan wisatwan asing ke Malaysia/penang pada 2017 sebanyak 25,948,459 orang. Sebanyak 2,796,570 turis diantaranya berasal dari Indonesia.
Indonesia dapat mencontoh bagaimana Penang sebagai negara kecil memiliki potensi wisata kesehatan yang dapat menyumbang pendapatan dari devisa begitu besar.
Tentu sistem kesehatan, service pelayanan, mental pelayanan terpadu antar tenaga medis dan diagnosa yang tepat harus diterapkan untuk menarik wisatawan datang berobat ke Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI