Transportasi massal jadi andalan bagi masyarakat Indonesia yang memang dianggap lebih murah ketimbang transportasi mobil pribadi.
Dalam bidang transportasi massal untuk kereta api, sudah ada perbaikan yang sangat signifikan, misalnya tidak ada lagi orang-orang yang bergelantungan di luar gerbong, bahkan di atas gerbong kereta api.Â
Namun, sayangnya, keselamatan untuk transportasi bus yang juga jadi andalan masyarakat baik untuk pergi ke kantor atau piknik masih juga diabaikan. Â
Hari Sabtu tanggal 8 September 2018 sebuah bus pariwisata dengan tujuan ke lokasi wisata Bravo Adventure Camp di Kampung Bantar Selang, Cikidang mengalami kecelakaan maut. Diduga pengemudinya nekat melintasi jalan itu meskipun belum terbiasa.Â
Jalan selebar 8 meter penuh dengan tikungan tajam dan tanjakan yang sangat curam dan berbahaya. Bus yang mengalami kecelakaan ini adalah salah satu dari empat bus yang disewa untuk mengangkut 100 karyawang perusahaan Catur Putra Jaya, Kabupaten Bogor. Rencananya mereka akan mengadakan outbound, menikmati aurng jeram di Kadang, yang berjarak seiktar 20 meter dari pantai Pelabuhan Ratu atau 100 kilometer dari Bogor.
Naas, liburan yang seharusnya menjadi kegembiraan kebersamaan itu harus diakhiri dengan dengan kematian 21 orang karena pengemudi ternyata tak mampu mengendalikan busnya dan melaju kencang masuk ke jurang.
Padahal saat terjadi kecelakaan itu cuaca sangat cerah dan kondisi jalan juga sangat mulus sekali.Â
Setelah terjadinya kecelakaan itu  Kementrian Perhubungan dan KNKT mengecek penyebab kecelakaan maut itu.
Ditemukan ada 5 hal yang jadi jadi penyebab kecelakaan. Kelima hal itersebut adalah:
1. Â KIR Bus sudah lewat lebih dari dua tahun.
2. Jumlah penumpang seharusnya 32 orang, tetapi mengangkut 38 penumpang. Kelebihian 6 orang penumpang.
3. Hampir seluruh kursi  bus lepas  dari posisi kursi semula.