Melihat Korea Selatan sebagai negara industri besar dengan ekonomi yang sangat maju. Â Dengan bangga tour leader kami memberikan penjelasan Korea memiliki industri mobil yang mendunia seperti Hyundai, KIA Â dan industri elektronik seperti Samsung dan LG.
Dengan kemajuan di industri elektronik dan mobil, pemerintah Korea ternyata juga punya taktik jitu untuk "boosting" devisa dari kantong turis asing ketika mereka berkunjung ke Korea.
Pemerintah Korea telah mengajak kerja sama dengan para agent yang bekerja sama dengan agen perjalanan Indonesia . Â Dalam perjanjian tak tertulis itu para agen perjalanan Indonesia diminta selalu mengikut ke toko-toko wajib dari pemerintahan Korea selama tour berjalan. Jika mereka menolak maka akan dikenakan biaya tambahan.
Berikut ini adalah penalti bagi wisatawan jika mereka menolak untuk datang ke toko yang ditunjuk:
- Ginseng outlet  :  USD 60/per orang
- Amethyst Showcase: USD 20/per orang
- Healthy Liver Shop or Red Pine: USD 20/per orang
- Cosmetic shop: Â USD 20/per orang
- Duty Shops: Â USD 20/per orang
sumber: www.koreaginsengcentre.com
Para supir bus turis sudah hafal tempat-tempat yang diharuskan oleh pemerintah Korea. Saat mengunjungi
 Ginseng Centre.  Kami langsung disambut dengan hangat oleh seorang perempuan muda yang fasih berbahasa Indonesia karena dia seorang Indonesia yang tinggal di Korea.  Perempuan muda ini mempresentasikan dengan cepat dari gambar-gambar yang ada di dinding,  tentang apa itu
ginseng, tipenya, pertumbuhan ginseng (ada yang muda 2 tahun dan yang tua/matang 6 tahun)  dan manfaatnya bagi tubuh manusia, penghargaan yang telah didapatkan dan bahkan telah disertifikasi oleh POM dari Korea (lupa namanya).  Kami dilarang mengambil foto sejak masuk  Ginseng Centre, REd Pine maupun Amethyst.
Selesai itu, kami langsung dibawa ke suatu ruangan khusus dimana kami diperlihatkan semua produk ginseng yang sudah berupa kapsul dan dikemas dengan sangat bagus sekali. Â Sebagus kemasan, demikian juga harganya untuk kantong warga Indonesia karena ukuran kecil saja harganya sudah sekitar Rp.2.5 juta.Â
Mereka sangat mengharapkan penjualan ginseng ini on the spot karena mereka tidak mengekspor ke luar negeri untuk menjaga mutu dan palsunya ginseng Korea yang memang terkenal sangat hebat.
Selesai dari Ginseng Centre, kami dibawa ke
Red Pine atau
Pinus Merah. Â Di sini kami juga disambut oleh seorang perempuan cantik berasal dari Indonesia. Dengan fasihnya menjelaskan tentang proses pembuatan Red Pen atau "JEOKSONG" dalam bahasa korea. Â JEOKSONG merupakan
suplement food yang berbentuk kapsul terbuat dari pohon pinus yang berbunga merah dan hanya tumbuh di pegunungan dan daerah bebas polusi.  Sudah terkenal hampir 1000 tahun oleh DR Ho Jun ahli kesehatan , berguna untuk anti kanker dan cegah rambuh rontok dan menyembuhkan berbagai penyakit lainnya.  Harganya sangat mahal untuk kantong warga Indonesia , satu paket kecil  sekitar hampir RP.3 juta.
Selanjutnya kami mengunjungi
Amethyst Shop. Sebuah toko yang menjual perhiasan baik itu cincin, kalung, gelang dan pelbagai perhiasan lain terbuat dari batu (seperti batu safir) . Â Â Sangat unik karena batunya berwarna ungu. Â Namun sekali lagi karena pembuatannya masih banyak menggunakan keahlian tangan, maka harganya pun sangat mahal karena dijual dalam USD .
Duty Free Shop Sumber: Korean Tourism Organization
Yang tak kalah menariknya ketika kami dibawa ke tempat
 Cosmetic Shop yang merupakan
 duty free shop .  Shop yang sangat besar terdiri dari dua lantai, surga bagi kaum perempuan yang menyukai shopping kosmetik.  Di sini  banyak sekali brand terkenal dari Korea menawarkan pelbagai kosmetik perempuan mulai dari
moizturizer, sampai kepada
anti aging. Â Ditawarkan baik secara satuan maupun paket dalam kemasan yang sangat bagus dan harganya lumayan mahal.
Last but not least, adalah duty free shop lainnya yang juga  banyak menjual barang-barang tas brand dan sekali kosmetik dan pelbagai macam keperluan lifestyle.  Menggiurkan bagi yang punya dana, tetapi sekali lagi kecanggihan dari Pemerintah Korea untuk menggiring para touris utamanya turis Indonesia yang doyan shopping memang patut diberi jempolan.  Berapa devisa yang berhasil digaet dari hasil penjualan produk korea sekali mereka datang ke Korea
Lihat Trip Selengkapnya