Ada fenomena yang sangat menarik dari Pilkada di Makasar. Â Pemilihan Wali Kota Makassar yang calonnya tunggal itu harus berhadapan dengan kotak kosong. Â Ketika quick count berjalan hingga sore hari, hasilnya ternyata masyarakat Makassar lebih memilih kotak kosong dari pada calon tunggal. Â Pemilih kotak kosong itu mencapai di atas 50 persen, meninggalkan calon tunggal dari Munafri Ariffudi Rachmatika Dewi yang hanya 45 persen.
Loh kotak kosong kok bisa dipilih oleh warga?  Pasti pertanyaan itu ada di benak sebagian besar warga di luar Makkasar.  Ternyata  banyak warga tak puas dengan hanya 1 calon saja. Akhirnya Anshar Manrulu, Koordinator Rewako (Relawan Kotak Kosong) mengganti calon alternatif dengan kotak kosong.  Banyak warga yang masik kecewa dengan kinerja dari petahana lebih memilih kotak kosong ketimbang petahan.  Bentuk kekecewaan ini jadi jawabannya.   Ach aneh tapi begitulah aspirasi warga yang jujur dan terbuka jadi jawabannya.
Jika hasilnya tetap kotak kosong, maka menurut KPU Makassar, Pilkada Makasar akan diadakan dan diulang pada jadwal Pilkada terdekat yaitu tahun 2020.
Selanjutnya kita semua akan menunggu hasil Pilkada hitungan dari KPU . Belajar demokrasi dengan kematangan jadi pilihan bangsa kita, Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H