Paediatric  dan ahli trauma anak menyuarakan betapa bahayanya memisahkan anak imigran dari orangtuanya di perbatasan Amerika dapat menimbulkan kerusakan fisik dan psikologi.
Banyak cerita tentang anak-anak yang dipisahkan di perbatasan Meksiko dan Amerika. Para dokter dan ilmuwan memperingatkan dampak kesehatan untuk anak dalam jangka panjang apabila anak ini tidak segera dipersatukan dengan orangtunaya.
Bahkan The American Academi of Pediatrics berani menyatakan kebijakan memisahkan anak dari orangtunya sebagai "child abuse" dan perlawanan terhadap "apa pun yang telah disepakati  oleh paediatricians".
Mulai dari pertengahan April hingga Mei tahun ini, US Department of Homeland Security menyatakan telah memisahkan hampir 2.000 anak dari orangtuanya, setelah orangtuanya menyeberang perbatasan untuk masuk Amerika. Atas nama hukum, petugas melakukan pemisahan orangtua dan anak. Tapi mereka tak mendengarkan jeritan dan teriakan anak-anak sepanjang hari mencari orangtuanya.Â
Dampak jangka panjang:
Nelson, seorang  pimpinan investigator dari Bucharest Early Intervention Project telah mengalami dan melihat bagaimana anak-anak yatim yang tidak lagi memiliki orangtua itu.  Setelah adanya obeservasi cukup panjang, ternyata pemisahan anak dari orangtuanya selama dua tahun mengakibatkan kemunduran dari kegiatan elektriks otak. Kemunduran itu bisa terus terjadi bahkan sampai pada tahap yang dramatis di area yang sangat membahayakan.
Secara psikologi, anak-anak mengalami post traumatic streess dan kekhawatiran atau ketakutan terhadap perpisahan akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes pada hidupnya di masa mendatang.Â
Tidak hanya itu, dari segi sikap pun terlihat ada keanehan, anak-anak yang berada jauh dari orangtua akan mengalami kesulitan untuk mengingat dan menyimpang sesuatu dalam memori dan juga susah mengontrol impuls yang berujung pada tindakan yang tidak peduli terhadap perasaan orang lain.
Jika hal tersebut terus terjadi, anak-anak yang terpisahkan tersebut akan mengalami trauma dalam tingkat yang tertinggi.