Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Maraknya Wisuda di Semua Tingkat Pendidikan

2 Juni 2018   20:03 Diperbarui: 2 Juni 2018   20:31 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian orang masih mengalami bagaimana hiruk pikuk nya saat merencanakan menghadiri "Wisuda" sarjana. Pengertian wisuda yang diambil dari "Wikipedia",  Wisuda adalah suatu proses pelantikan kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas.

Sekarang ini justru  wisuda bukan hanya untuk lulusan Sarjana,   tetapi justru wisuda sudah semakin marak mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP ,sampai  SMA .   Di tiap tingkat ada wisudanya. Agak janggal melihat hal yang demikian karena seolah-olah makna wisuda itu sudah bergeser sama sekali.

Tidak memerhatikan bahwa mereka yang lulus dan pantas untuk wisuda itu adalah mereka yang telah belajar di tingkat perguruan, membuat skripsi, tesis dan mempertahankannya dan akhirnya selesai tesis barulah mereka dinyatakan lulus dari tesis dan sebagai bagian akhir dari perjalanan belajar itu pembagian ijazah yang dibagikan pada saat wisuda atau pelantikan sebagai simbol kelulusan.

rmol.com
rmol.com
Bayangkan jika seorang anak dari Paud sampai Universitas (jenjang S1), paling sedikit seseorang anak zaman "now" akan mengalami  hampir lima kali wisuda dalam seluruh hidupnya. 

Pengertian wisuda sudah semakin melenceng dari tujuan awalnya. Mengapa tiap tingkat jenjang harus mengadakan wisuda?  Mencoba untuk mewancarai guru atau kepala sekolah, tetapi karena liburan sudah dimulai, maka saya tidak berhasil mendapatkan hasil wawancara sama sekali.

Dari seorang guru swasta yang telah sangat berpengalaman memberikan satu komentar bahwa tujuan wisuda sesuai dengan Peremndikbud No.5 Tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah. 

kementrianpendidikan.com
kementrianpendidikan.com
Dalam Permendikbud No.5 Tahun 2015 Kriteria kelulusan Peserta Didik dan penyelenggaraannya tanpa menyentuh bahwa anak-anak itu harus mengikuti berbagai kegiatan wisuda pada tiap jenjang Paud, SD, SMP , SMA.

Kesimpulannya tentu tiap sekolah memiliki inisiatif sendiri untuk mengadakan wisuda pada tiap jenjang . Jika hal itu ditentukan oleh  sekolah, tentunya ada kepentingan mengapa hal itu diadakan. Apakah itu atas usul dari sebagian orangtua selaku POTM, tentunya orangtua punya pemikiran sendiri mengapa hal itu perlu diadakan.  

Beberapa orangtua yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa wisuda anak SD, SMP maupun SMA itu sebenarnya tidak ada manfaatnya baik untuk anak maupun orangtua. Kelulusan itu  secara formal sudah ada dalam pengumuman di sekolah. Jadi anak-anak itu tak perlu lagi berkumpul dan datang bersama dengan orangtuanya bahkan harus mempersiapkan diri dengan segala macam keperluan wisuda .

Hadir di suatu acara wisuda anak yang bukan lulusan perguruan tinggi membutuhkan waktu dan biaya yang cukup tinggi.  Pertama mereka harus membeli alat-alat wisuda, pakaian wisuda, bahkan membayar sewa gedung, makanan dan transportasi untuk kehadirannya. Apalagi untuk orangtua juga memerlukan biaya tersendiri , para ibu harus dandan ke salon, para bapak harus menyiapkan pakaian khusus.

Sedangkan untuk wisuda anak yang lulus dari perguruan tinggi,  saya mencoba mencari beberapa data berapa biaya untuk wisuda yang harus ditanggung seorang wisudawan:

biaya-wisuda-5b129391dd0fa86f5d691112.png
biaya-wisuda-5b129391dd0fa86f5d691112.png
Biaya di atas belum termasuk biaya untuk pergi ke salon untuk wisudawan perempuan, dan biaya transportasi untuk hadir ke tempat wisuda.    Ada yang khusus untuk pergi  studio fotographer dan ada juga yang harus makan-makan di restoran sehabis acara wisuda. Paling sedikit biaya yang timbul untuk wisuda harus disiapkan hampir 1 -- 1,5 juta rupiah.

Ketika para wisudawan itu selesai pada acara pelantikan, di hari-hari berikutnya mereka harus berjuang untuk meniti proses panjang dalam memperoleh pekerjaan.  Inilah yang disebut dengan "Journey of learning".   Pelajaran kehidupan yang sesungguhnya.  

Tak mudah untuk mendapatkan pekerjaan saat ini. Dari sekali wisuda , ada ratusan wisudawan dari satu fakultas . Mereka bersaing dan berebut satu , dua kursi pekerjaan yang tersedia.  Ketika mereka sudah bekerja, inilah perjalanan pembelajaran yang sebenarnya, apakah mereka berhasil menerapkan apa yang dipelajarinya di perguruan tinggi di tempat kerjanya, atau justru mereka tak bisa mengembangkan ilmunya sama sekali karena apa yang dipelajarinya memang jauh berbeda dan justru mereka menyerah untuk menyerap ilmu baru dan menerapkannya .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun