Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tips agar THR atau Gaji ke-13 Tidak Cepat Ludes

31 Mei 2018   18:19 Diperbarui: 6 Juni 2018   20:01 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengelola dana utamanya dana THR dan Gaji ke-13 itu gampang-gampang susah.  Bagi yang terbiasa dengan manajemen pengelolaan perencanaan keuangan, hal itu tak susah banget. Tapi bagi yang belum terbiasa dengan pengelolaan perencanaan keuangan, dana sebesar apa pun akan ludes tanpa diketahui kemana pengeluarannya.

Bahagianya bagi para PNS dan pensiunan karena akhir bulan ini dan akhir bulan depat akan menerima dana yang cukup besar.    Dana yang cukup besar itu dialokasikan Pemerintah dalam rangka agar PNS dapat merayakan lebaran dengan dana yang cukup .

Sebelum dana THR maupun gaji ke -13 itu masuk ke dalam rekening atau ke tangan masing-masing, seyogyanya dana tersebut dialokasikan ke pos-pos yang sangat penting .

Tips penting dari Prita Hapsari Ghozie, Perencana Keuangan kondang sebagai berikut ini:

Buatlah perencanaan alokasik dana ke dalam 5 pos pengeluaran:

  • Zakat
  • Lebaran
  • Dana Darurat
  • Liburan
  • Optional

Porsi dari masing-masing pos itu adalah zakat/sedekah 5%,  Lebaran 50%, Dana darurat/cadangan 10%, liburan 10%  dan optional 25%.

Zakat dan dana lebaran memang wajib harus dibayar, tetapi untuk yang lainnya tetap kita berikan prioritas . Untuk dana lebaran, biasanya dialokasikan untuk memberikan dana kepada orang terdekat kita seperti pembantu, satpam, supir . Selain itu untuk belanja makanan khusus Lebaran , pakaian,   perangkat sholat dan sebagainya.   

Sedangkan untuk dana darurat atau cadangan itu dipakai apabila kita sedang liburan di luar kota, tiba-tiba kita sakit dan perlu ke dokter/rumah sakit dan obat-obatan.     

Sementara untuk liburan 10% itu memang tidak mencukupi apabila kita berlibur ke luar negeri. Biaya berlibur ke luar negeri cukup mahal sekali selain tiket yang mahal karena dikenakan "high season" , juga "international tax"  sudah naik tiga kali lipat sejak Maret 2018. Ditambah dengan mahalnya kurs yang tinggi sejak rupiah kita melemah.  Oleh karena itu usahakan budget liburan harus sesuai dengan apa yang kita alokasikan.. 


Pos "Optional" itu adalah untuk membiayai uang masuk anak sekolah di bulan juni, bukan hanya uang masuk, uang seragam dan bahkan   uang buku yang cukup mahal sekali.     Ada yang menggunakan dana "Optional" untuk membayar cicilan baik itu rumah, kendaraan, barang elektronik.  Lebih baik sekali apabila pos "optional" ini digunakan untuk investasi.  Investasi dapat digunakan untuk mendapatkan "side income" di masa depan.  

Di bulan Ramadhan ini godaan untuk belanja online sangat besar sekali.  Tawaran yang menggebu-gebu dari media sosial, melirik teman-teman yang belanja banyak itu asyik, atau keinginan untuk beli gadget baru, barang elektronik untuk hobi seperti drone dan lainnnya. 

Ketika keinginan untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan menggebu, maka jangan sekali-kali menggunakan kartu kredit.   Kartu kredit artinya Anda harus membayar di masa depan, seolah anda masih punya dana tunai.   Lebih baik gunakan "money wallet"  yang sekarang ini banyak ditawarkan oleh setiap Insitusi finansial atau bank.   Dengan membayar melalui "money wallet" artinya kita sudah menyediakan dana pembelian barang  itu tanpa harus menghitung kembali berapa utang kita di bulan depannya.

Beberapa yang perlu diingatkan juga adalah pengendalian diri untuk tidak terlibat beli barang konsumtif seperti mobil, motor.  Memang benar bahwa dana kita cukup untuk membayar down paymentnya, tetapi sisa pembayaran mobil/motor itu harus ditanggung bulan-bulan berikutnya ketika kita tidak lagi menerima THR.  Mobil dan motor punya biaya tambahan yang cukup membebani seperti asuransi, bensin, service  , pajak, bahkan ketika sudah punya mobil/motor gaya hidup pun berubah, dulu tak suka ke Mall, sekarang setelah punya mobil/motor senang ke mall, dan mau tak mau ingin berbelanja barang yang tak seharusnya dibeli.

Satu hal yang juga sangat penting untuk diingat, bahwa gaji yang diterima bersamaan dengan THR itu adalah gaji yang tidak boleh digunakan untuk lebaran atau keperluan pembelian barang yang diinginkan. Gaji itu dipakai untuk kebutuhan hidup selama satu bulan ke depan setelah lebaran usai kita harus menunggu gaji baru lagi.

Nach itu sekelumit cara mengelola keuangan saat kita menerima THR dan Gaji ke-13.

Ina Tanaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun