Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi BULOG Perkuat Segi Komersial

17 Mei 2018   11:53 Diperbarui: 4 Juni 2018   20:29 1710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahan pokok seperti padi, jagung, kedelai, gula,bawang merah, cabai merah, daging, minyak goreng  menjadi barang yang sangat strategis di Indonesia. Kebutuhan utama rakyat Indonesia tak bisa terlepas dari bahan pokok itu. Jika terjadi gejolak politik, atau stok bahan pokok berkurang karena kurangnya pasokan, otomatis bahan pokok akan naik.

Hal ini memberatkan daya beli masyarakat Indonesia terutama lapisan bawah. Kenaikan harga sangat berarti bagi mereka karena pendapatan tidak naik sementara harga bahan pokok naik. Ketahanan pangan pun ikut terguncang.

Nach, kesempatan yang baik,  20 orang Kompasianer diundang acara KITA Ngopiwriting Bareng BULOG yang diadakan pada tanggal 3 Mei 2018 .     Senangnya datang ke acara ini karena kami dapat pengetahuan tentang bahan pokok pangan oleh Bapak Tri Wahyudi Saleh, Direktur Komersial Perum BULOG.

Ir. Tri Wahyudi Saleh: Dokumen : Perum BULOG
Ir. Tri Wahyudi Saleh: Dokumen : Perum BULOG
Pemerintah menyadari pentingnya  untuk mengatasi gejolak bahan pokok itu. Pemerintah  membentuk sebuah Badan atau Lembaga yang mampu mengurus Ketahanan Nasional itu disebut dengan Perum BULOG.

Nama Perum BULOG atau disingkat BULOG sudah tidak asing di telinga kita. Bulog telah ditunjuk oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas harga tingkat produsen, konsumen, dan menjaga stok dalam jumlah tertentu.

Bagi yang belum mengetahui perjalanan BULOG selama 51 tahun terakhir ini, mari menyimaknya.   BULOG telah bertransformasi beberapa kali dalam 5 dekade ini.

Lahir pada tahun 1967 dengan tugas pokoknya untuk menyediakan pangan dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional. Berubah menjadi LPND Pengelolaan Beras pada tahun 1998 mengelola beras sesuai dengan komitmen Pemerintah bersama IMF dalam Letter of Intent .    

Tahun 2003, BULOG berubah status dari LPND menjadi Perusahaan Umum. Berturut-turut dua tahun yaitu tahun 2015, peran dan tugasnya ditambah dengan 3 komoditas (padi, jagung, kedelai). Terakhir pada tahun 2016, bertambah lagi tugas BULOG dengan pengelolaan 12 komoditas pokok.

Dengan adanya bentuk organisasi dan tugas baru , BULOG menyadari bahwa dua tugas berat menanti,  baik sebagai pengaman ketahanan pangan nasional maupun sebagai perusahaan komersial.

Keberadaan BULOG sebagai perusahaan umum harus memiliki bussiness plan yang mampu menguatkan dua peran sekaligus.   

Tugas utama untuk kendalikan harga baik di tingkat produsen, konsumen jadi bagian yang penting. Untuk keluarga harapan (PKH), BULOG memiliki Program Beras (Raskin).   BULOG memastikan bahwa subsidi untuk rakyat miskin berupa bantuan beras kepada PKH tepat sasaran. Pembagian beras raskin yang mekanismenya atas perintah dari Kementerian Sosial, menginstruksi kepada BULOG.

Pendistribusiannya sampai kepada masyarakat melalui kerja sama dengan Pemda dan BULOG di daerah. Nantinya, bantuan Rastra (setelah diganti dari Raskin) ini akan berubah menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Di samping itu yang tak kalah pentingnya untuk mengelola bisnis sebagai perusahaan komersial dimana BULOG mulai melakukan memikirkan bagaimana barang pokok dapat diolah sendiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang diatur oleh Pemerintah (HET), tapi juga menguntungkan perusahaan. 

Varian produk pangan yang dijual pun makin merambah dengan adanya daging yang di frozen yakni "Buffalo meat" 1 kg dan "Buffalo Meat" Box 20 kt. Produk yang lagi uptodate sesuai dengan menyambut bulan Ramadan adalah paket Ramadan dengan produk lengkap, tepung terigu, gula, minyak, dan beras. 

Strategi pemasaran dan desain pengembangannya menjadi tolak ukur keberhasilan BULOG.  Dengan kejeliannya, BULOG yang menggeluti dunia bisnis pangan melihat potensi besar bisnis komersial yang berkaitan dengan jasa,distribusi maupun aset dari harta tak bergerak dalam bidang bangunan, gudang, lahan kosong, hotel.

Pengembangan bisnis bukan dengan hutang tetapi dengan mengoptimalisasikan aset. Aset itu dipakai lebih produktif untuk mengurangi biaya perusahaan tapi memberikan kontribusi perusahaan sehingga tujuan perusahaan untuk dapat keuntungan dapat dicapai.

Secara khusus BULOG membagi bidang komersial menjadi 3 bagian yaitu Unit Bisnis (UB), Perdagangan Utama, dan logistik (PT. JPL).

Untuk Unit Bisnis (UB) diibagi dalam 4 bidang UB :

www.bulog.co.id
www.bulog.co.id
  • UB Opaset: bergerak dalam bidang aset, gudang, dan lahan kosong.  
  • Ada 4 aset yang telah dikomersialisasikan yaitu Pasar Dolong oleh Divre Kalteng;  Hotel Bandara-Sby; Hotel Dahlia-Biak; Lahan Pujasera-Lampung.
  • UB Jastasma: bergerak dalam bidang jasa survey kualitas, jasa sistem penyimpanan, dan jasa pembertasan hama.
  • UB Ritel: bergerak dalam bidang perdagangan pangan dan pendisbusiannya langsung kepada RPK dan warga.
  • UB Industri: bergerak dalam bidang pengolahan bahan pokok makanan. Bahan baku diperoleh dari petani sinergi, petani onfarm, petani rice estate, lalu mengolah bahan baku itu dan hasilnya dimasukkan ke dalam gudang dan didistribusikan kepada hotel, resto, mitra distributor besar serta RPK.

Alur bisnis yang dikendalikan oleh BULOG mulai dari penyerapan komoditas bahan pokok dari petani yang sudah terdaftar pada BULOG. Lalu bahan pokok itu disimpan dalam sebuah pergudangan dan dikelola oleh unit industri.

Kemudian setelah dipasarkan, baik itu ke hotel, restoran, masyarakat, dan supermarket, maka akan didistribusikan dengan truk atau kendaraan yang dikelola oleh unit usaha trasnportasi.

Hebatnya produk pangan BULOG itu telah memiliki branding "KITA" untuk produk-produk   gula pasir dengan brand "Manis Kita", tepung terigu "Terigu Kita", Minyak Goreng  "Minyak Goreng Kita", dan beras premium  "Beras Kita".

Kepercayaan konsumen di Indonesia yang dituangkan dalam bentuk Consumer Confident Index  terhadap perekonomian dan keyakinan untuk berbelanja itu cukup tinggi dan besar dan makin tumbuh. Consumer Confident Index Indonesia adalah 125 dibandingkan negara-negara seperti  Phillipine (115), Thailand (113), dan China (111).

Strategi pemasaran yang jadi andalan BULOG adalah melalui website, periklanan PPC, affiliate marketing bekerja sama dengan TransMart dan Carrefour, dan online PR, Rumah Pangan Kita.

Apa Rumah Pangan Kita?

www.bulog.co.id
www.bulog.co.id

Rumah Pangan Kita (RPK) adalah salah satu usaha pemasaran BULOG yang telah diluncurkan  dengan membentuk outlet kecil milik masyarakat dan merupakan pemasaran yang dibina oleh Perum BULOG. Ini juga bertujuan agar rakyat kecil mudah mewujudkan akses pangan pokok kepada masyarakat.

Keuntungan untuk jualan produk KITA :

  • Gratis pendaftaran
  • Modal sangat ringan.Gratis biaya pengiriman untuk pemesanan pertama order dengan jumlah terentu
  • Gratis Spanduk dan Banner
  • Kualitas dan Harga Produk terbaik.

Bagi masyarakat yang ingin menambah penghasilan dapat langsung  mengakses  ke www.bulog.co.id  atau menghubungi Bapak Fauzan di no.0896-3371-9791 untuk wilayah DKI.

Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan & Idul Fitri 1439H/Tahun 2018

Seperti dijelaskan di atas, tugas pokok dari Perum BULOG adalah menjaga ketersediaan, keterjangkauan, kestabilan, dan kualitas harga pangan.

Dari segi harga pangan tentunya harga pangan yang paling dijaga untuk tingkat produsen maupun konsumen. Melihat statistiknya di tahun 2018 ini harga beras paling tinggi terdapat pada bulan Januari 2018.

Dibandingkan dengan Desember 2017, menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp822 menjadi Rp14,531 untuk beras premium. Sementara beras di PIBC harganya bisa naik turun mengikuti pasokan Operasi Pasar. Untuk beras medium di atas HPP yaitu Rp7.300 . Sementara di tingkat petani rata-rata di atas HPP Rp3.700.  (lihat gambar statistik harga)

www.bulog.co.id
www.bulog.co.id
Untuk pasokan bahan pokok seperti beras  dan stabilisasi harga beras medium ditentukan oleh Kemendag.  Pada saat Kemendag minta agar Perum BULOG membeli atau menambah pasokan, diberikan instruksi berupa penerbitan fax. Begitu perintah diterima, Perum BULOG segera membelinya. (lihat gambar mekanisme kerja dari pasokan dan harga).

www.bulog.co.id
www.bulog.co.id
Pendistribusian dan pengawasan untuk Lebaran ini BULOG (Divre/Subdrive) sudah berkoordinasi dengan Pemda dan Satgas Pangan telah mengecek secara berkala ET di tingkat distributor besar/Mitra/RPK dan pedagang eceran.

Kehadiran BULOG untuk memperkuat segi komersialisasinya, tapi juga tak kalah pentingnya stabilisasi harga bahan pokok, perlu didukung oleh seluruh stakeholder maupun masyarakat.

Pengalaman Pribadi menggunakan Produk KITA

Sumber : Perum BULOG
Sumber : Perum BULOG

Pulang dari Ngoplah Ngopiwriting kita dapat oleh-oleh dari Perum BULOG berupa beras, minyak, gula, terigu dengan brand "KITA".  Wah suatu keberuntungan jelang puasa, ngga usah beli banyak bahan pokok lagi karena sudah punya produk "KITA".    

Beras putih KITA sangat pulen dan mudah dimasaknya, serta enak dimakan.    Juga untuk gula putih dibuat makanan kecil seperti Hungkueh dan untuk ngopi.   Nikmat sekali karena terasa sekali rasa manisnya itu sangat original dan tak perlu terlalu banyak menuangkan.

Minyaknya saya buat untuk goreng berbagai masakan, terutama untuk goreng ikan dengan tepung. Sudah digunakan sebanyak tiga kali masih kelihatan bening , biasanya terlihat kecoklatan, tapi tidak dengan minyak KITA.

Sedangkan untuk tepungnya karena saya tak pandai buat kue, maka saya gunakan untuk campuran gorengan. Terasa renyah dan sangat legit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun