Hari Pers Nasional bukanlah suatu hari libur nasional. Â Tetap bekerja sebagaimana layaknya hari biasanya. Â Tapi tahun 2018, hari Pers Nasional cukup megah dan besar penyelanggaraannya. Dimulai sejak tanggal 1 Pebruari 2018 sampai puncaknya pada tanggal 9 Pebruari 2018. Â Padang jadi tempat untuk perhelatan hari Pers Nasional 2018. Â
Penghelatan besar itu dengan acara Konvensi Nasional Hari Pers Nasional 2018 bertemakan "Iklim Beremedia Sehat dan Seimbang untuk Mempertahankan  Eksistensi Media Massa Nasional dalam Lanskap Komunkasi --Informasi  Global".   Diikuti oleh 3000 orang yang datang, sejumlah tokoh pers nasional, para pemimpin media massa dan wakil dari Persatuan Warwan Indonesia (PWI) dari sejumlah daerah. Di hari terakhir, tanggal 9 Pebruari 2019 dihadiri oleh Presiden Joko Widodo beserta sejumlah menteri, wakil kedutaan besar dari sejumlah negara, pimpianan media masa, wartawan dan lainnya.
Kegiatannya cukup padat mulai dari seminar kepariwisataan, seminar tentang pers, pemberian penghargaan kepada media. Â Berhubung diadakan di Padang, maka para pejabat setempat pun ikut sibuk .
Perubahan apa yang terjadi dengan Pers Indonesia?
Dunia pers Indonesia harus mengikuti tren zaman terutama dalam bidang teknologi. Derasnya arus teknologi informatika membuat Pers harus merubah sarana yang disesuaikan dengan perubahan zaman . Isi, sarana dan penyajian pun tidka dapat dilakukan seperti sediakala.Â
Banyak anak muda atau pembaca berita zaman sekarang, ingin agar bacaan berita itu  singkat, aktual dan terpercaya.  Sayangnya, banyak pers ikut-ikutan latah membangun "media online" dengan beritanya sesuai dengan permintaan pembacanya . Tergerus arus apa yang diinginkan oleh pembacanya . Pers yang sejatinya punya integritas, kejujuran, dan kesetiaan pada rasa keadilan, lupa bahwa dalam pemberitaan seharusnya punya dasar-dasar seperti yang disebutkan di atas.
Kadang-kadang ada media on-line justru memberikan berita Hoax bahwa ada pencurian, penculikan atau juga yang sifatnya menjelek-jelekan seseorang tanpa adanya fakta dari nara sumber yang dapat dipercaya.  Berita hoax dan negatif itu memang disukai oleh pembacanya. Tapi hal itu tidak membawa kebenaran bagi pembacanya. Justru sebaliknya membawa  ketidak damaian atau mengalihkan isu kepada hal yang tidak benar.Â
Pada kesempatan HNPI , beberapa pejabat, seperti Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan ikut menjadi juru bicara .  Dalam sambutannya,  Beliau mengatakan dengan gamblang bahwa  revolusi industri keempat, perkembangan teknologi, informasi dan komunkasi menciptakan dunia yang sangat berbeda dari dunia yang sebelumnya kita kenali.  Hal ini membuat perubahan cara masyarakat dalam mendapatkan dan mempercayai informasi.Â
Masyarakat kini banyak memilih berita yang hanya mengkonfirmasi tentang apa yang diinginkannya tanpa melihat apakah itu benar atau tidak atau apakah itu sesuai konteks atau tidak. Yang penting tersaji sesuai dengan pandangan pembacanya. Â Berita yang tersaji sering bias, tidak seimbang, dan pandangan sempit.
Diharapkan Pers dapat mengembalikan sikap dasarnya kejujuran,integritas dan kesetiaan pada rasa keadilan , objektif dan akurat dalam setiap pemberitaan.
Kebebasan Pers pada Era disrupsi: