Saya Tidak tahu dan Orang lain tidak tahu, daerah ini sangat misteri. Saya tidak mengenal diri sendiri bahkan orang lain pun tidak kenal pribadi kita, sama-sama tak mengenal. Orang yang sulit memperlihatkan perasaan, pemikiran dan tingkah laku baik untuk diri maupun orang lain.
Jika melihat kepribadian orang berdasarkan teori di atas, tentunya kelihatan bahwa orang itu sebenarnya sangat terbatas. Terbatas dalam melihat dirinya sendiri. Menurut beberapa sumber Keterbatasan manusia kenal dirinya sendiri hanya 50-75%. Artinya masih daerah abu-abu 50-25% yang tidak diketahuinya.
Oleh karena itu apabila kita belum mengenal diri sendiri, tapi orang lain lebih mengenal diri kita, tentunya teguran sangat perlu disampaikan dan diberikan.
Namun tentunya ada cara yang baik bagaimana menyampaikan teguran. Misalnya dengan memanggil orang itu untuk datang ke dalam ruang tertutup atau memanggil anak saat yang bersalah saat dia sudah tenang.
Kata-kata dan intonasi teguran harus dibuat dengan kata yang tidak menyakitkan atau intonasi rendah. Jadi waktu yang tepat untuk menegur juga perlu diperhatikan. Biarkan orang yang akan ditegur itu dalam keadaan tenang, kalem dan tidak bergejolak, kecewa atau marah.
Ada 3 jenis teguran:
- Moral
- Relasional
- Atributif
Moral: Sifatnya adalah sesuatu yang benar atau salah. Ketika pelanggaran moral dilakukan artinya ada sesuatu yang salah dalam tindakan seseorang yang tidak sesuai dengan normat/adat-istiadat/kebiasaan yang dianut. Contohnya berbuat mencuri (perbuatan mencuri).
Relasional: Sifatnya adalah sesuatu yang berkaitan antara hubungan kekeluargaaan dan tidak normatif. Contoh: dalam keluarga untuk makan seharunya semua harus duduk tenang, tidak boleh membawa HP.
Atributif:Â Sifatnya adalah sesuatu yang tidak begitu penting hanya sebagai aksesori. Contohnya: untuk pernikahan keluarga, semua anggota keluarga diharuskan mengenakan pakaian adat A. Jika mereka yang tidak mengenakan akan dianggap kurang menghormati.
Dengan pengenalan semua jenis teguran, cara dan mengapa kita harus menegur, maka si penegur sudah dibekali dengan ilmu bagaimana menegur sesuai dengan karakter, kepentingan menegur dan cara yang tepat.
Apabila ini dilakukan maka teguran akan menjadi bermakna sekali untuk memperbaiki kehidupan seseorang untuk bisa melengkapi kehidupan dan kepribadiannya lebih baik di masa mendatang.