Tiap orang, baik itu anak-anak, dewasa, maupun tua pastinya pernah mendapat atau menerima teguran. Sebaik-baiknya orang bersikap atau bertindak, pasti ada yang salah baik itu di keluarga, lingkungan, komunitas, tempat kerja atau di tempat publik. Ternyata teguran itu bisa di lihat dari dua sisi. Penegur dan Penerima teguran. Yuk kita bahas dulu yang penerima teguran.Â
Penerima teguran itu siapa saja yah? Bisa setiap orang mulai dari anak-anak (balita sampai dewasa), dewasa, orangtua. Sayangnya, tidak semua orang itu suka dengan teguran.
Teguran dianggapnya sebagai hal yang tabu, melukai bahkan dapat membuat relasi jadi putus atau bahkan mengucilkan orang yang menegur dengan membalas balik.
Menegur itu sebaiknya dilakukan atau tidak?
Daerah Pribadi Terbuka
Saya tahu, demikian juga orang lain tahu mengenal diri saya dan orang lain. Semua informasi perilaku, sifat, perasaan, keinginan, motivasi, ide dapat diketahui oleh diri sendiri maupun orang lain. Terdapat keterbukaan, kesuaian.
Daerah Pribadi Buta
Saya tidak tahu, demikian juga orang tidak tahu sehingga daerah itu disebut dengan daerah buta. Saya tidak mengenal diri saya sendiri, demikian juga orang lain tidak mengenal pribadinya. Sehingga jika orang lain mengkritik maka dia akan defensif. Tidak adanya pengetahuan tentang kepribadian masing-masing membuat miskomukasi atau komunikasi yang tidak efektif.
Daerah Pribadi Tersembunyi
Saya tahu dan orang lain tidak tahu, sehingga daerah ini disebut dengan daerah tersembunyi. Saya menutup diri untuk kepribadian saya sehingga orang lain tak mengetahui kepribadian saya. Hanya satu arah komunikasi saja. Dia tak mau terbuka dengan orang lain, hanya minta informasi dari orang lain tapi dia tak mau memberikan informasi.
Daerah Pribadi tak Dikenal