Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penanganan Ekstra Bayi Prematur

12 September 2017   16:33 Diperbarui: 13 September 2017   08:51 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengusahakan tumbuh kembang seperti bayi normal harus melalui berbagai tahap.  Jika dokter anak menemukan adanya kekurangan berat badan, lingkar kepala, kelainany lainnya maka dokter akan menganjurkan metode apa yang paling tepat agar bayi itu tumbuh kembangnya dapat mengejar sama dengan bayi normal.

Pemahaman tentang bayi premature:

Sebagai orangtua yang memiliki bayi prematur, sebaiknya  tidak bertindak apatis dan pasif. Tetapi selalu membawa bayinya ke dokter anak dan menunggu hasilnya dari grafik tumbuh kembangnya sesuai dengan tumbuh kembang yang normal.

Pengetahuan dari seorang ibu yang melahirkan bayi prematur dapat dilihat dari berbagai media sosial atau langsung bertanya kepada dokter

Sekarang ini ada suatu komunitas Prematur Indonesia yang terdiri dari ibu-ibu dengan pengalaman memiliki anak prematur dan mereka yang kehilangan anak karena melahirkan anak prematur.  Komunitas ini saling berbagi pengetahuan, pengalaman dan bahkan mengundang nara sumber seperti Dr. Agung yang kebetulan juga seorang bapak yang bayinya juga prematur .   Dr. Agung dapat memberikan sesi sharing dan prinsip bagaimana menumbuh kembangkan bayi prematur menjadi bayi normal lagi.

Salah satu yang diajarkan apabila bayi masih dalam perawatan, orang tua bisa melakukan perawatan metode kanguru (PMK).

Setiap hari orang tua bisa melakukan kontak fisik kulit menggendong bayi dengan prinsip seperti inisiasi menyusui dini. dr Agung mengatakan manfaat PMK ini dalam beberapa studi terbukti membuat bayi lebih tahan terhadap ancaman infeksi dan positif untuk kesehatan secara keseluruhan.

"PMK bisa dilakukan terputus-putus dengan satu sesi minimal satu jam. Prinsipnya persis seperti inisiasi menyusui dini dan bisa dilakukan tidak hanya oleh ibu tapi bapaknya juga asal bayi sudah stabil. Ya capai memang terus-terusan tapi nggak apa-apa," tutup dr Agung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun