Di pagi yang indah , pada tanggal 29 Juli 2017, saya sedang melepaskan penat sehabis olahraga pagi. Sambil makan pagi, saya dengarkan TV.  Saat itu ada warta berita singkat yang menyiarkan adanya antrean panjang  sekali dari pelanggan KAI yang telah mengular sampai ke arah jalan raya Gatot Subroto. Bahkan mereka yang datang antre itu sudah menghabiskan waktu mulai dari jam 5 pagi.  Â
Tidak berapa lama,tayangan muncul dua pejabat yaitu Menteri BUM, Rini Sumarno dan Dirut KAI. Salah seorang yang mengantre ada yang menyapa Ibu Rini. Mereka menyampaikan keluhan mengapa panitia dari KAI Travel Fair tidak mengantisipasi berjubelnya animo masyarakat yang ingin membeli tiket. Ibu RIni menjawab bahwa itu urusan dari  Dirut  PT. KAI.
KAI Travel Fair diadakan pada tanggal 29-30 Juli 2017 di Jakarta Convention Centrer. Â HTM Rp.10,000/per orang. Tiket murah yang ditawarkan keapda masyarakat adalah tiket KA executive class , tersedia sejumlah 642,000 tiket Promo, Â selain penjualan tiket murah ada Talk Show + Lelang Tiket Murah dan Lelang Kper dan Travel Game IPack & Track. Â Harga tiket yang sangat murah itu untuk jurusan Jakarta-Surabaya: Rp.150,000, Jakarta-Yogyakarta Rp.125,000 , Jakarta -Semarang Rp.100,000; Â Jakarta -Kutoarjo: Rp.100,000; Â Jakarta -Cirebon: Rp.60,000, Jakarta -Bandung Rp.30,000.Â
Harga yang ditawarkan sangat murah, artinya diskon sebesar 72% sangat menggiurkan bagi masyarakat untuk berbondong-bondong datang mencari tiket murah. Animo masyarakat untuk mendapatkannya begitu besar sehingga perjuangan apa pun dilakukan, datang dari tempat yang jauh seperti Bekasi, Bogor, Bintaro, bahkan ada yang dari Bandung. Mereka datang sangat pagi sekali jam 5 pagi sudah harus mengantri padahal pintu gerbang untuk penjualan tiket baru di buka pada jam 10.00
Rupanya animo masyarakat yang sangat tinggi ini menjadi bumerang bagi KAI yang ingin memberikan diskon besar-besaran atau yang disebut dengan harga kaget liburan berkereta menjadi keluhan dari masyarakat yang datang dengan antusias tetapi tidak mendapatkan.
Banyak yang kecewa karena mereka selain harus mengantri lama sekali , bahkan mereka mengatakan booth KAI hanya kecil sekali, sedangkan booth dari mitra kerja yang lain justru lebih banyak. Setelah mengantri lama, ternyata banyak juga yang tidak mendapatkan tiket karena keterbatasan tiket yang dijual pada hari yang ingin mereka beli. Â
Tujuan dari penjualan tiket murah oleh KAI adalah untuk mengisi kekosongan tempat atau seat di kereta pada hari "low season". Dengan perhitungan bahwa penjualan tiket murah dapat menutupi kekosongan itu dan diharapkan tidak terlalu merugi.
Namun, sayangnya sistem dan cara penjualan dan informasi tentang ketersediaan tiket ini tidak dipikirkan dengan matang. Sehingga banyak masyarakat yang kecewa karena harapan untuk dapat tiket murah itu sia-sia saja.
Alhasil PT. KAI menyatakan penyesalannya di media Kompas pada tanggal 30 Juli karena ketidak-siapan dari animo masyarakat yang begitu besar. Â Tiket masuk tidak dikenakan sehingga masyarakat tidak perlu mengantre lagi. Juga diharapkan masyarakat dapat mengakses melalui aplikasi KAI Access dan aplikasi Mitra KAI untuk membeli tiket PRomo KAI Travel Fair. Â Bagi yang ingin datang langsung di lokasi juga disipakan hiburan dan promo menarik di Eent KAI Travel yang diselenggarakan di JCC
Pelajaran yang sangat mahal bagi KAI untuk selalu lebih matang dalam mempersiapkan penjualan tiket murah. Kematangan dalam p informasi tiket murah yang tersedia tanggal dan jumlahnya serta pembeliannya yang tidak perlu berjubel mengantri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H