Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penamparan Petugas Avsec, Siapa yang Salah?

9 Juli 2017   18:54 Diperbarui: 9 Juli 2017   18:59 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pos Kupang-Tribune.news

Ada dua peristiwa berturut-turut yang terjadi di bandara .  Yang pertama terjadi di  Bandara Sam Ratulangi,   Joice Warouw, istri  Jenderal  memukul petugas security karena tidak mau diperintahkan untuk melepaskan jam tangannya.   

Peritiwa berikutnya, pada tanggal 7 Juli 2017, seorang dokter militer berinisial AG diduga menampar petugas Aviation Security Bandara Soekarno-Hatta. "Pelaku seorang dokter militer di TNI," ujar Security Rescue & Fire Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta, Tommy Bawono.

Siapakah petugas Aviation Security (Avsec)?

Sebagai orang awam, pertanyaan itu sangat relevan ditanyakan. Apa kompetensi mereka itu sama dengan Satpam?  Ternyata kompetensi jauh melebih satpam . Mereka ini lulusan dari Sekolah Aviation Security dengan licence resmi STKP dari Sekolah Penerbangan.   Ada pendidikan dasar dan senior Aviation Security.  Pendidikan Lanjutan untuk mengetahui manajemen Keamanan sangat komprehensif sekali.

Petugas  Avpec mempunyai tanggung jawab berat  soal keamanan bandara yang mengacu kepada peraturan keamanan bandara secara internasional. Pedoman yang dipakai untuk mengatur keamanan berdasarkan kepada regulation dari ICAO (International Civil Aviation Organization), suatu organisasi pernerbangan sipil internasional yang bermarkas di PBB.  Mereka juga harus memahami karakter penumpang dengan budaya Indonesia.

  Selain pengetahuan mereka juga dibekali pengetahuan tentang alat-alat keamanan yang harus digunakan di bandara seperti:

  • Peralatanan pendeteksi bahan peledak
  • Peralatan pendeteksi bahan organic dan non organic
  • Peralataion metal
  • Peralatlaion bahan nukir, biologi, kimia,radioaktif
  • Pemantau kargo
  • Peralatan Pusat  Penangulangan Keadaan darurat
  • Kendaraan Patroli KEamanan Penerbangan
  • Pengendalian Jalur Masuk
  • Peralatan pendeteksi penyusup
  • Peralatan Komunikasi Personnel

Diharapkan semua petugas Avatioan Security dapat menjaga keamanan, melindungi keselamatan penumpang, kenyamanan yang membahayakan .  Capaian tugas mereka dapat diapresiasi apabila hasilnya mencapai zero Tolerance Safety First.  Suatu tugas berat yang diemban bagi seorang petugas  Avsec.

Mengapa penumpang pesawat sekarang ini sangat tidak puas dengan pelayanan security bandara?

Kondisi security /keamanan di bandara sangat ketat diberlakukan di semua bandara. Bukan hanya di dalam negeri saja, di luar negeri juga sangat ketat.   Hanya perbedaannya di luar negeri tidak lagi harus mencopot  sepatu, sabuk, jam.  Mereka sudah menggunakan alat detector yang lebih canggih sehingga mereka tak perlu meminta penumpang melepaskan semua peralatan.  

Di luar negeri tentu punya kententuan dan peraturan yang berbeda perlakuanya.   Beberapa bandara seperti di Melbourne, penumpang tidak perlu mencopot sabut, sepatu seperti di Indonesia.  Penumpang hanya perlu dipisahkan saja antara alat-alat komunikasi seperti gadget dan laptop.   Penumpang hanya perlu masuk ke suatu box dimana dalam box itu sudah terindefikasi apakah ada alat-alat yang membahayakan atau alat yang diselundupkan.

Mengapa Penumpang menampar Petugas Avsec?

Lalu mengapa sebagai penumpang ketika diminta oleh petugas untuk mencopot gelang, arloji, sabuk,  Handphone supaya alat-alat keamanan metal itu tidak berbunyi (karena sensitive), mereka marah besar.

Ada apa dengan mereka?  Sekali lagi apakah mereka belum mengetahui tentang sosialisasi keamanan bandara yang saat ini sangat rentan dengan banyaknya teroris atau penyusup serta barang-barang asing yang dibawa oleh orang asing seperti narkorba dan lainnya.

Lalu, apakah penumpang marah karena sikap atau cara dari Avsec yang tidak sopan saat mereka minta penumpan agar mencopot benda2 itu?  Jika yach hal ini harus dijadikan pelajaran bagi petugas Avsec agar mereka lebih memahami atau berkomunikasi dengan lebih baik saat minta penumpang untuk mencopotnya. Ada bahasa yang halus dan cara yang baik untuk mengkomunikasikannya.

Sebaliknya apabila justru penumpangnya yang merasa arogan karena mereka sebagai penumpang sudah membayar dan dapat bertindak semau gua saja.  Hal ini perlu adanya komunikasi dan sosialisasi dari pihak bandara tentang bagaimana menjaga keselamatan bersama, melindungi serta menjaga dari ancaman teroris dan bahaya yang lainnya.

Agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, kuncinya adalah kerja sama yang baik antara penumpang dengan Avsec karena penumpang juga ingin lancar dan aman perjalanannya sementara  Avsec juga menjunjung tinggi tugasnya yang diembannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun