Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Solusi Wujudkan Mimpi dengan Jenius

29 Juni 2017   12:17 Diperbarui: 29 Juni 2017   20:23 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingatanku melayang kembali kepada masa lalu . Almarhum ibuku dengan latar belakang bukan sarjana tetapi lulusan SMA pada zaman Belanda. Namun pemikirannya tentang keuangan sangat handal. Beliau dengan pola pemikiran yang cukup modern, memiliki prioritas hidup dalam keluarga adalah pendidikan.   Caranya sangat sederhana. Inilah yang  aku ingat saat aku bersekolah dari SD hingga SMA.

 "Nak , ini uang  bukan untuk jajan tapi untuk nabung!" kata ibuku.

Tiap hari atau minggu , saat beliau punya uang, dia menitipkan uang kepadaku.    Pola  yang sangat primitif untuk menabung pada waktu . Disuruhnya aku menabung  di "celengan" karena beliau belum mengenal produk perbankan.  Aku diajar untuk menabung demi masa depanku. Pesan ini terjadi hampir 40 tahun yang lalu.   Pemikiran ibuku sangat visioner. Beliau melihat jauh ke masa depan anaknya yang paling penting dalam hidupnya.   Beliau minta aku menabung untuk biaya pendidikanku.  Beliau takut jika ayahku tak mampu bekerja lagi karena kondisi tubuhnya yang lemah karena faktor umur  sementara aku sebagai anak terkecil dari dua bersaudara masih memiliki cita-cita untuk menyelesaikan pendidikanku.

Menabung , menentukan Prioritas hidup  dalam pengelolaan keuangan itu sangat sederhana diajarkan oleh ibuku, tapi ajaran itu menempel terus dan jadi pedoman dalam hidupku.  

Begitu masuk dalam dunia kerja, aku sudah melakukan rencana keuangan sederhana dalam hidupku.   Awalnya tentu dengan membuat tujuan atau goal yang ingin dicapai dalam hidupku.  Mimpiku, pengin rumah, mobil dan kuliah lagi.   Aku mengkalkulasi dengan sangat sederhana semua dana dari setiap prioritas yang ingin kucapai.   Untuk rumah, aku beruntung dapat pinjaman dari kantor, tetapi tiap bulan aku harus siap dengan potongan angsuran rumah l/3  dari gaji .    Lama potongan ini akan berlangsung selama hampir 15 tahun .  Aku menghitung lagi, apakah gajiku cukup jika  dipotong angsuran  untuk biaya hidup sehari-hari,  beli mobil serta kuliah.  Ternyata tidak cukup.   Aku harus menunggu sampai 3 tahun lagi untuk prioritas kedua membeli mobil.   Ketika gajiku tiap tahun naik sekitar 6%-10% maka dana tambahan itu barulah aku pakai untuk cicilan kedua yaitu untuk beli mobil.      Jadi tambahan dana dapat dipakai untuk mencicil mobil. Lalu bagaimana dengan kuliah, aku terpaksa putar otak lagi,setiap kali aku mendapatkan uang bonus atau THR, aku tabung . Setelah tabungan itu mencukupi untuk biaya kuliah , barulah aku mulai kuliah lagi.

Inilah pengalaman jadi finansial planner waktu aku masih jomblo alias single.

Lalu bagaimana ketika aku ingin menikah.  Sebelum menikah, saya dan calon suami sudah bicara secara terbuka tentang keuangan keluarga .   Meskipun kami berdua berlatar belakang dari ekonomi, tapi kami perlu belajar untuk tetap mempraktekan sebagai financial planner bagi keluarga kami.

Membangun keluarga ternyata  banyak sekali   kebutuhan yang harus kami wujudkan.  Saat itu mimpi kami adalah kami dapat membiayai pendidikan anak dari SD sampai perguruan tinggi, memiliki dua kendaraan (satu untuk bekerja dan satu untuk mengantar anak sekolah), memiliki asuransi kendaraan, kesehatan, rumah dan liburan setiap kali cuti.

Begitu kami kalkulasi semua biaya dari rencana mimpi itu, mendadak sontak kami kaget dan ternganga dengan besarnya biaya yang harus disiapkan .    Kami harus realistis untuk menentukan Prioritas Hidup, pilihan antara  kebutuhan penting dan tidak penting.  Terpaksa, kami  membuat revisi  mimpi yang paling ingin dicapai.  Setelah berpikir matang-matang, kami menganggap biaya pendidikan anak dan asuransi kesehatan yang jadi prioritas utama.  Lainnya masih masuk dalam  daftar "waiting list".  

Lalu, kami berdua menghitung kembali secara detail berapa biaya untuk asuransi kesehatan dan biaya pendidikan untuk anak.  Setelah kami mendapat hasilnya, saya mengecek apakah kami masih mempunyai  sisa uang di tabungan setelah  pendapatan kami berdua dikurangi untuk biaya rutin. Ternyata belum cukup. Kami terpaksa harus memersiapkan dana tabungan untuk membayar premi itu.

Sambil memperhitungan berapa besar premi dalam US dollar (takut tergerus inflasi biaya pendidikan)  yang harus dibayar tiap tahun , kami harus menyisihkan  dana tabungan  setiap bulannya agar pada akhir tahun dapat dipakai untuk  pembayaran premi tersebut . Berkat kedisplinan dan konsistensi kami , akhirnya asuransi itu selesai dalam waktu 10 tahun dan terpakai saat anak harus melakukan pembayaran SPP SMP, SMA dan universitas

Fase kehidupan terus bergulir dan berlanjut, pendidikan anak telah selesai, lalu bagaimana jika saya  dan suami pensiun . Kami tidak memiliki fixed income karena kami berdua bukan pegawai PNS yang mendapatkan pensiunan setiap bulan dari Pemerintah.  

Beruntung, sekarang ini saya menemukan  finansial planner  dari sebuah aplikasi, pilihan jenius  untuk mewujudkan dream kami yang kedua.  Ngga usah repot-repot menabung manual dan sering lupa.   Produk   Jenius  diluncurkan oleh Bank Tabungan Pensiunan Negara (BPTN) berupa sebuah aplikasi  berbasiskan  teknologi digital banking dengan fitur-fitur  yang sangat lengkap  dari Histori transaksi (IN & OUT), Transfer ke luar (SEND IT), Transfer Masuk (PAY ME), Menabung (SAVE IT), Kartu Kredit (CARD CENTER), Split Bill.   

Semua fitur itu dirancang untuk  mengatur keuangan keluarga atau keuangan pribadi.   Untuk buka rekening tabungan di Jenius hanya perlu mengunduh aplikasi di iOS maupun Android, register dan aktifikan. Aplikasi ini sangat aman karena sesuai dengan persyaratan OJK, semua data pribadi dan keamanan transaksi dijamin kerahasiaannya dan keamanan transaksinya. Transaksi dilakukan secara online dengan penggunaan PIN, Nama pengguna,  atau token dan dianggap sah dan valid setelah adanya verifikasi  oleh BPTN  

Sebuah aplikasi yang sangat sederhana tetapi mudah, lengkap dan bermanfaat untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan secara optimal.  Pemasukan atau disebut tabungan. Ada 3 jenis yang dapat dipilih yaitu Flexi Saver, Dream Saver dan Maxi Saver.   Masing-masing memiliki fungsinya.   Flexi Saver tabungan yang dapat diambil setiap waktu, Dream Saver tabungan dengan setoran otomatis,  Maxi Saver , tabungan berjangka dikelola sesuai dengan waktu yang diinginkan.  Dream Saver adalah tabungan yang secara otomatis mendebit rekening kita untuk menabung dan mewujudkan impian yang jadi prioritas .

Setelah  membuka tabungan secara online, produk Genius secara otomatis memberikan 2 kartu debit yang dinamakan e-card berfungsi sebagai kartu debit virtual  dan m-card yang fisiknya langsung dikirimkan langsung ke nasabah untuk melakukan transaksi.

Saat mengeluarkan belanja rutin,  nasabah akan mendapat x-Card, sama seperti e-Card dan m-Card, kartu tersebut bisa dipakai untuk tarik tunai dan transaksi belanja online dan offline di berbagai merchant berlogo Visa.  Dengan X-card berwarna biru, hijau, ungu, nasabah dapat mengalokasi pengeluaran berdasarkan kebutuhannya seperti biru untuk beli bensin, hijau untuk kebutuhan darurat dan ungu untuk belanja bulanan.

Lalu bagaimana dengan alokasi dari impian yang ingin saya wujudkan yaitu Dana Pensiun.   Setelah saya hitung berapa dana pensiun yang saya butuhkan, misalnya Rp.500 juta .  Saldo sisa tabungan yang saya miliki Rp.100 juta.  Berarti saya masih membutuhkan dana Rp.400 juta yang akan saya tabung dalam 4 tahun . Untuk mencapai Rp.400 juta dalam 4 tahun, saya harus menabung  Rp.100 juta per tahun atau Rp.8.3333.333 per bulan. kita tinggal masukkan angka itu ke dalam fitur  "Dream Saver".  

Caranya sangat mudah sekali:

  • Kita harus memiliki akun tabungan "genius " yang didownload dari google playstore
  • Saya register dan aktifkan account.
  • Lalu saya masuk  ke fitur Dream Saver
  • Akses  menu "Save IT" , klik dan saya tuliskan mimpi saya : DANA PENSIUN
  • Masukan nominal 400 juta
  • Tambahkan foto saya
  • Saldo awal saya Rp.100 juta
  • Mulai menabung Jan 2017
  • Confirm & Berhasil Dream Saver
  • Pada akhir periode, Desember 2020
  • Masuk ke menu Savie it dan Dream Saver
  • Pilih Dream Saver  Selesai
  • Selesaikan Dream Saver
  • Uang akan ditransfer ke Saldo akhir

Mewujudkan mimpi perlu suatu usaha keras  dan langkah yang konsisten dan disiplin.  Namun, kita tidak perlu menunggu waktu yang lama karena kepastian untuk mewujudkan itu sudah ada dalam genggaman tangan kita melalui aplikasi dalam smartphone, melalui  Pilihan Jenius, yang memiliki fitur finansial planning atau pengelolaan keuangan dengan sangat canggih, mudah dan cepat tanpa harus datang ke Bank dengan berbagi macam dokumentasinya.

Apabila kita masih belum jelas dan ingin mengetahui lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya dan membaca secara rinci produk Genius :

Website            :           https://www.jenius.com/

Facebook         :           https://www.facebook.com/jeniusconnect/

Twitter             :           https://twitter.com/JeniusConnect/

Instagram         :           https://www.instagram.com/jeniusconnect/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun