Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Totalitas Cintaku Kepada "Batik Tangsel"

27 Maret 2017   16:50 Diperbarui: 4 April 2017   21:09 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkaitan dengan motif batik,  sampai saat ini belum  ada peraturan baku dari Pemerintah Tangsel,  oleh karena itu Ibu Nelty  menciptakan sendiri  motif  sesuai dengan kekayaan dan kearifan lokal semaximal mungkin dengan mengembangkan batik sesuai dengan motif kontemporer  yang sedang tren sesuai perkembangan zaman.    Pemasaran pun sudah dilakukannya dengan mengadakan pameran domestik dan luar negeri, mengadakan fashion show di beberapa hotel  yang mendukung promosi “Batik Tangerang”.

Untuk memperkenalkan batik kepada generasi muda dan mewariskan batik kepada mereka yang belum mengenal “batik”,  Ibu Nelty telah sering mengadakan dan memberikan pelatihan bagi anak SD, SMP, SMA, bahkan orang asing yang ingin belajar membatik baik itu secara rutin maupun secara on the spot.

Dukungan pemerintah Tangsel sangat diharapkan dengan adanya Perda yang jelas tentang motif Batik Tangsel.    Melengkapi dukungan itu  Pemrintah Tangsel yang diwakili kehadirannya oleh Bapak H. Firdaus menyatakan bahwa soal izin dan tempat untuk promosi  UKM seperti Pengusaha Batik saat ini sedang  dibangun di sebuah gedung bertingkat empat  di Tangsel yang dapat dipakai untuk pameran atau pelatihan dan aktivitas pembatikan.

Pengalaman Membatik secara pribadi

Kesempatan emas pun diberikan oleh Ibu Nelty kepada   penulis dan para peserta workshop  untuk mempraktekan cara membatik secara langsung.  Setiap peserta mendapatkan  satu lembar kain berwarna putih dengan sedikit gambar yang telah diberikan malam.   Gambar yang telah ditutup malam itu sebagai perintang warna .   Kami diminta untuk menggambar apa saja sesuai dengan imajinasi dengan menggunakan canting.    Dengan tangan yang kaku,  kami  mencelupkan  canting ke dalam  cairan  malam diletakkan di atas kwali/wajan .   Mengangkat canting  yang berisi cairan dan menghembuskan dari mulut agarcanting panas itu bisa keluar airnya dari ujungnya yang mengecil  Lalu mendesign di atas  kain putih. Ternyata menggambar dengan canting itu sangat sulit luar biasa.  

   

Inilah pengalaman pertama membatik, merasakan betapa sulitnya  membatik dalam menuangkan imajinasi gambar yang akan dituangkan dalam selembar kain.   Bukan hanya kakunya tangan menuangkan gambar-gambar , tetapi juga ketrampilan memainkan canting agar  design gambar itu bagus. Ternyata melihat membatik kelihatannya gampang tapi melakukan sendiri benar-benar terasa sulitnya.   Penulis merasa “berlepotan” dalam menggambar dengan canting.    Hasil gambar pun  tidak serasi atau tidak sempurna sesuai dengan apa yang dimajinasikan.

Selesai dengan mencanting,  kami dapat melakukan pewarnaan. Pewarnaan dengan zat pewarna khusus batik dengan proses dingin atau zat warna reaktif atau zat warna alam. Komposisi warna tergantung dari warna primer , sekunder atau tersier yang diinginkan.  Untuk warna primer terdiri dari  merah, kuning, biru.  Warna sekunder teridir dari campuran dari warna primer (contoh untuk menghasilkan warna hijau, dicampuran kuning dan biru.  Sedangkan warna tersier  adalah campuran warna primer dan warna sekunder.  Melakukan pewarnaan di tempat dimana design gambar yang kita buat.

Selesai dengan pewarnaan, maka dilakukan  pencelupan.   Warna-warna yang telah disiapkan dalam sebuah ember besar dengan warna dasar dari kain batik. 

Selanjutnya  batik yang telah dicelupkan,  dijemur tanpa matahari.    Hasilnya setelah kering , kita dapat melihat  kain putih itu sudah berubah warnanya menjadi hijau sesuai dengan warna yang dicelupkan. Gambar dan design pun terlihat seperti apa yang kita gambarkan.

Manfaat Pembelajaran Membatik 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun