Sekarang ini pembangunan apartemen atau yang disebut dengan rumah hunian vertical begitu masifnya. Â Bukan hanya ditengah kota, tetapi juga di pinggiran kota. Â Penawaran hunian vertikal itu juga sangat agresif, ada yang menawarkan dengan harga yang sangat mudah untuk cicilannya maupun untuk diskon dari pembelian sebuah apartemen.
Apakah apartemen atau hunian vertikal itu?
Sebelum membandingkan keuntungan/kerugian tinggal di apartemen , kita sebaiknya mengetahui dan memahami dulu pengertian hunian vertikal.
Tinggal di apartemen sangat berbeda dengan hunian lapak ,baik itu secara legal, maupun sosial budayanya.
Secara hukum, pemilik apartemen tidak memiliki hak pribadi , tetapi Hak bersama dimiliki secara bersama-sama oleh para pemilik apartemen, yang terdiri dari bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.
Dalam pertelaan  yang merupakan gambar dan uraian yang disahkan oleh Pemerintah Provinsi yang merinci pemisahan satuan apartemen, dimana dijelaskan mana bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama. Pertelaan adalah dasar diterbitkannya Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHM Sarusun) maupun perhitungan Nilai Perbandingan Proporsional (NPP).
Secara sosial menghuni di apartemen harus memiliki jiwa toleransi yang besar karena lokasi tetangga atas, bawah , kiri , kanan sangat dekat. Bila terjadi kegaduhan, akan mengganggu tetangga. Â Belum lagi pemakaian semua fasilitas umum harus memperhatikan etika karena pemaikannya secara bersama-sama.
Di apartemen, biaya service charge dan sinking fund. Â Service charge untuk pembiayaan pemeliharaan bangunan secara umum seperti kebersihan, keamanan dan maintence dari bangunan. Â Sinking fund adalah h dana cadangan untuk penggantian/perbaikan berbagai komponen utilitas yang telah aus atau rusak. Besarnya service chargemaupun utility chargeditetapkan dalam AD/ART Perhimpunan Penghuni.
Keuntungan tinggal di apartemen:
- Harga apartemen tidak semahal dengan harga rumah. Â Harga rumah tidak terjangkau oleh mereka yang akan membangun rumah tangga dengan dana dari pasangan sendiri bukan dari orangtua.
- Praktis, Â tinggal di apartemen sangat efisien karena ruangan kecil untuk keluarga kecil atau mereka yang baru saja membangun rumah tangga. Â
- Biaya pemeliharaan langsugn dibayar di depan , tidak perlu menyediakan dana cadangan untuk pemeliharaan.
- Tempat dan lokasi apartemen yang strategis, ada yang dekat dengan kantor, pusat perbelanjaan ,sekolah, rumah sakit.
- Semua kerusakan fasilitas dikerjakan oleh pengelola apartemen
- Gaya hidup zaman modern membuat orang untuk memilih hidup tinggal di apartemen untuk efisien. TEtapi hal ini tidak berlaku untuk di Indonesia yang belum berbudaya untuk tinggal di apartemen
Kerugian tinggal di apartemen:
- TIdak punya Hak Tanah maupun bangunan
- Toleransi yang tinggi dengan tetangga sebelah kanan, kiri, atas, bawah
- Tinggal di ruang terbatas dibatasi dengan tembok-tembok tebal.
- Menurut penelitian ada  pembangunan apartemen yang tidak menyehatkan karena penggunaan bahan bangunan yang tidak baik bagi kesehatan.
- Privasi sangat terganggu dengan tetangga yang berisik , tidak punya etika.
- Tempat tinggal yang sempit.
- Tak punya personalisasi karena interior dari apartemen sudah ditentukan oleh pengelola
- Belum membudaya hidup di apartemen, membuat orang tinggal di apartemen tanpa etika sosial.
Setelah mempertimbangkan keuntungan dan kerugian tinggal di apartemen, Anda dapat menentukan lebih lanjut apakah tinggal di apartemen itu cocok untuk Anda atau tidak.
Setiap pribadi punya keputusan sesuai dengna kebutuhan dan kemampuan keuangan. Â Anda perlu mencermati diri sendiri bukan atas pertimbangan atau usulan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H