Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebarkan Virus "Warga yang Menulis"

23 November 2016   05:46 Diperbarui: 23 November 2016   07:56 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sifat dan karakter penulis blogger atau netizen jurnalis adalah tak punya kepentingan tertentu baik dari pihak mana pun.   Sehingga tulisan yang diunggah pun merupakan cetusan dari hati nurani yang terdalam yang tak mungkin dikamuflasekan dengan kepentingan tertentu.

Menulis dengan konsisten maka tulisan pun akan  berkembang menjadi tulisan yang dapat diterima oleh pembaca . Apalagi jika konsisten pada satu bidang khusus yang dimilikinya  merupakan keahliannya, maka tulisan itu akan menjadi bacaan yang didambakan oleh setiap pembaca yang jadi penggemarnya.

Maman Suherman, kompasiana.com
Maman Suherman, kompasiana.com
Menurut Maman Suherman,  menulis itu adalah bekerja artinya  dengan tulisan yang baik pada level tertentu, tulisan akan bernilai ekonomi.  Nilai ekonominya sangat tinggi, dihargai oleh setiap pembaca. Hal ini berlainan dengan jurnalis yang bekerja sesuai dengan standar etika jurnalistik.  Untuk blogger menulis itu sama sekali tidak terikat dengan etika yang penuh dengan kaidah formalitas.  Hati nurani dan opini menyatu menjadi sebuah tulisan yang  membahagiakan orang lain.

Ketika orang lain itu berbahagia, maka dia akan menghargai tulisan dengan nilai ekonomi yang seimbang. Pengalaman dari Maman saat ke luar bekeja dari Kompas sebagai pimpinan redaksi,  dan mendapatkan tawaran dari sebuah perusahaan yang ingin mendapatkan tagline yang hebat dan mengena.   Dari sebuah pemikiran yang sederhana tapi penuh makna “Buat anak, kok coba-coba!”, mendulang sukses dari segi respon dari masyarakat maupun dari manajemen perusahaan yang puas dengan tagline hebat itu.

Ada pesan dari Jacob Oetama yang sangat berkesan penuh bagi Pak Maman, “Jika kamu ingin cari uang , Kompas bukanlah tempatnya.   Tetapi jika kamu ingin mendapatkan pencerahan dan pengayaan, Kompaslah tempatnya”.

Novel yang telah diterbitkan “Re”  dan “Seorang Perempuan”,  membuktikan konsistensinya Maman dalam bidang tulis menulis .  Memberikan wawasan yang baru bagi pembacanya tentang ada kehidupan nyata di dunia luar suatu profesi yang sebenarnya tetapi tidak pernah dicuatkan secara jelas.  Juga dengan novel perempuannya yang menjadikan semua kita mengerti dan memahami apa arti memperlakukan seorang perempuan bukan hanya dari kata saja, tapi dengan sikap.

Mengapa warga harus menulis?

Yayat menjelaskan , dia menulis karena dia mencintai dunia GP Motor.  Dalam tulisanlah, dia menuangkan apa yang dilihatnya . Dengan menulis dia focus dengan apa yang dicintainya. 

Mas Isjet mengatakan bahwa  menulis akan memnambah ilmu, skill yang sangat perlu dimiliki oleh setiap orang.  Menulis adalah guru bagi seiap orang. Guru yang mengajarkan wawasan baru dan membuka cakrawala yang luas.

Maman mengatakan dengan menulis, jadilah “Terang Dunia”,  tugas kemanusiaan yang menerangi dunia yang gelap menjadi terang .  Tugas kenabian, yang membawa manusia dari jalur yang salah memasuki dunia yang benar. MEmbaca dan Menulis merupakan suatu mata rangkaian yang tak terpisahkan, sebelum menulis bacalah sebanyak-banyaknya.  Ketika wawasan sudah terbuka, tulislah apa yang telah kau ketahui agar orang lain terbuka .   Tulislah dengan hati nurani yang bersih.

Bagaimana tulisan yang bagus?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun