Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebarkan Virus "Warga yang Menulis"

23 November 2016   05:46 Diperbarui: 23 November 2016   07:56 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Talk show dimulai dengan pertanyaan mendasar mengapa menulis itu masih relevan di zaman yang sudah serba medsos ini?   

Yayat, dok.pribadi
Yayat, dok.pribadi
Dijelaskan oleh Yayat bahwa  awalnya ia punya hobi menulis itu karena  dia ingin menuangkan apa yang dilihatnya dari apa yang disukainya.  Yayat yang sangat menyukai  Motor, maka ia dengan sangat mudahnya dapat menuliskan arena balapan MotoGP 2016  itu dari sisi sebagai penonton, walaupun dia tidak mengetahui teknis dari sepeda motor, tetapi dia mengetahui persis  bagaimana balap MotoGP itu sungguh mengasiykan karena dia suka sekali dengan motor. Dari seorang penonton biasa, dia mampu menjabarkan, menuliskan kegiatan  MotoGP dari awal sampai akhir, bahkan dia mampu melihat reaksi penonton terhadap balapan itu, mengenal karakter pemain motor GP.   Kegiatan itu dituliskan karena dia sangat cinta sekali dengan dunia MotoGP.    Jadi jangan sampai seorang penulis merasa bingung mau menulis apa yach.

Keuntungan dari seorang blogger yang berhasil mendapat kesempatan emas diundang meliput GP Motor di Sepang yang merupakan ajang internasional dan hanya 4 blogger Indonesia yang diundang meliputnya. 

Menulis bukan adalah suatu paksaan.  Menulis menjadi suatu suatu hobi yang membuat penulis bisa mengalir bercerita tentang apa yang dilihatnya dan menjadikan tulisan itu menarik untuk dibaca.  Jika penulis bisa menikmati tulisannya, tentunya pembacanya pun akan dengan sangat mudah membacanya tulisan yang penuh dengan rasa dan jiwa yang mencintai aliran cerita yang enak dibaca.

Pilihan untuk menulis sebagai blogger adalah karena flexibilitas waktu yang ditentukan oleh penulis sendiri.  Tidak dikerjar deadline, tetapi perlu kerja keras untuk mencapai target sendiri.

Iskandar Zulkarnaen, dok. pribadi
Iskandar Zulkarnaen, dok. pribadi
Menurut Mas Isjet, panggilan dari Iskandar Zulkarnaen, di zaman yang serba media sosial (medsos) ini,  semua mata tertuju kepada media sosial.  Mereka sebagai pembaca menyantap bacaan atau tulisan dengan cara yang  super kilat.   Baca , baca dan tidak pernah memikirkan untuk jadi  penulis. 

Melihat bahwa hampir sebagian orang menyukai medsos lewat internet dan bertindak sebagai pembaca, maka wajarlah jika profesi penulis itu sangat dibutuhkan.

Terbuka lebar dan luas untuk jadi penulis karena kebutuhan orang untuk baca WA, medsos itu sangat banyak sekali.

Alasan lain agar warga jadi penulis adalah dengan adanya penulis maka warga itu juga menjadi pembelajar.  Seorang penulis tidak mungkin menulis tanpa menjadi pembelajar .  Sebelum menulis pastinya penulis harus mengetahui seluk-beluk apa yang ditulisnya .

Menulis itu bukan hanya monopoli dari seorang jurnalistik saja.  Tetapi setiap warga berhak untuk menuliskan apa yang dipikirnya, lalu mempublikasikan di media sosial, bertemu dengan pembacanya.

Bagi netizen jurnalis atau blogger,  menulis adalah kesempatan untuk “exist”  di media sosial, dengan total pembaca 132,2 juta sudah terkoneksi dengan internet, 67,2 juta diakses melalui telepon pintar dan 2,2 juta  melalui komputer pribadi.   Namun, hanya ada penulis yang menyajikan tulisannya sekitar 800,000 per hari (di Kompasiana) .  Diharapkan selisih atau kesenjangan antara jumlah pembaca dan penulis itu dapat diseimbangkan dengan makin bertambahnya  warga  yang jadi penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun