Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Pribadi yang Tangguh di Tengah Perubahan Hidup

17 November 2016   17:14 Diperbarui: 26 November 2016   11:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan hidup merupakan momok yang menyedihkan bagi mereka yang pesimis.

Perubahan hidup merupakan tantangan yang harus dihadapi bagi yang optimis.

Pilihannya adalah pada kepribadian kita masing-masing.

Evolusi baik itu dalam tatanan masyarakat maupun industri berjalan sangat cepat sekali.   Masih ingat ketika saya masih sekolah, ada banyak industry yang Berjaya.  Branding yang besar seperti Garmin.  Sebuah perusahaaan yang memproduksi GPS atau navigation system untuk mobil.  Angka penjualan perusahaan begitu meningkat pesat selama beberapa tahun.  

Sayangnya, beberapa tahun kemudian, tiba-tiba  GPS tidak laku lagi.  Orang tidak memakai GPS karena di dalam smartphone orang sudah dapat menemukan aplikasi GPS yang jauh lebih mudah dipakai dan digunakan secara mobile.    Seolah-olah dunia GPS yang glamor harus berubah sekejab , hilang tanpa berbekas.   Kegemerlapan , masa kejayaannya  sangat singkat sekali digantikan oleh teknologi yang cepat datang merebutnya.

Industri-industri lainnya seperti Kodak.  Di masa kejayaannya, Kodak sangat digemari orang karena mampu memproduksi foto-foto analog yang dapat disimpan di album.   Namun, dalam waktu yang singkat, bencana pun datang dengan adanya teknologi digital, Kodak harus hilang dari peredaran dan orang lebih menyukai foto-foto yang diproduksi oleh kamera operasi android atau yang lainnya dengan menggunakan system digital untuk foto.

APakah perubahan itu disukai atau tidak?

Perubahan terjadi bukan hanya di sektor industry besar.  Di semua lini baik itu ekonomi, politik , pendidikan terus berubah tiap saat.   Ketika orang berhadapan dengan perubahan, ada yang siap , ada pula yang tidak siap.

Jujur jika ditanyakan kepada setiap orang, tidak semuanya menjawab senang terhadap perubahan.   Terutama mereka yang sudah merasa nyaman di suatu titik tertentu, sangat kaget, kesal, tidak siap menghadap perubahan.

Mereka yang tidak siap itu seringkali terjebak dengan menolak perubahan dan menutupnya dengan tembok-tembok yang dibuatnya .  AKhirnya dia akan terperangkap dalam tembok itu dan dikalahkan dengan mereka yang menyerang tembok itu.

Apakah ada teori tentang perubahan?  

Sebuah hipotesa dari Charles Dawin di pulau Galapagos menemukan sesuatu yang menarik.   Kendatinya, dia tidak percaya dengan evolusi, tapi akhirnya dia membuat kesimpulan yang sangat menarik “Bahwa mahluk yang paling sukses bukannya yang paling kuat, tetapi yang mampu bertahan dengan perubahan””.

Apa konteks perubahan  dengan kondisi zaman sekarang?

Manusia yang sukses adalah mereka yang dapat survive hidup di zaman yang penuh perubahan , mereka yang dapat menyesuaikan diri beradapatasi dengan perubahan .

BEradaptasi setiap perubahan itu dengan mempersiapkan diri terhadap perubahan.   Persiapannya tentu tidak mudah, tetapi mereka sudah mengantisipasi dan membuat rencana secara rinci apa yang akan diperbuat jika ada perubahan terjadi.   Langkah itu sering disebut “contingency plan”.   Apabila situasi berubah menjadi A, maka langkahnya disusun dengan B atau jika terjadi situasi menjadi C maka langkah berikutnya jadi D.  

Dengan contingency plan, mereka focus pada langkah yang sudah dipersiapkan.   Contohnya jika usaha percetakan yang dulunya menggunakan mesin besar itu menguntungkan, tapi sekarang tidak lagi.  Dalam plan yang disiapkan, menjual semua aset itu dan mulai dengan bisnis yang masih ada hubungan dengan jasa tapi semuanya menggunakan teknologi digital.

Perubahan dalam bidang karir :

Sebaik-baiknya orang mempersiapkan diri, ketika melihat tren bahwa karir seorang dokter itu sangat bagus untuk masa depan, lalu mereka yang punya ambisi untuk meraih masa depan dengan menjadi dokter. 

Tetapi ketika baru lulus dan akan mulai bekerja, ternyata masa kejayaan karir seorang dokter itu telah redup.   Sikap orang yang baru mengalami perubahan tentunya akan merasa “shock”.     Tidak mudah menyikapi perubahan karena kesiapan itu datangnya tidak bisa mendadak.  Perlu kesiapan mental yang tangguh yang diajarkan sebelum badai datang.

Kesiap-siagaan seseorang terhadap perubahan perlu diajarakan sejak dini.   Mental kuat adalah awal dari kesiapan.  Ketika mental sudah kuat, maka perlu persiapan yang Anda siapkan untuk menatap masa depan anda.

4.LEARN SOMETHING NEW, INCREASE YORU DIFFERNTIATORS

Anda sudah punya beberapa differetator yang mengantarkan anda ke karir Anda sekarang. Pelajari competency baru, skills baru, dapatkan knowledge baru, serstifikasi profesi yang baru, pelajari bahasa asing lain. Semuanya akan menambah diffrentiator Anda untuk menambah kesiapan di masa depan.

5.BE HUMBLE, KEEP AN OPEN MIND AND ALWAYS WANT TO LEARN

TEtap bersikap untuk rendah hati,  terbuka untuk belajar dari siapa saja, baik itu dari atasan, klien, supplier, anak buah,pegawai baru yang baru saja “join” di perusahaan kita  Kadang-kadang anak baru yang masih mudah ternyata membawa perspektif baru dan membuat kita belajar dari sudut yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun