Seorang ibu tak pernah lepas beban pemikirannya untuk anak-anaknya. Sebagian besar keinginan seorang ibu agar anaknya dapat mandiri secara finansial, emosional pada saat anaknya menikah. Kemandirian finansial itu dapat dilihat dengan adanya kemampuan anak untuk dapat mengontrak rumah sendiri atau membeli rumah secara cicilan saat menikah.
Dengan kemandirian memiliki rumah sendiri, maka tanggung jawab sebuah rumah tangga baru adalah di pundak pasangan baru yang menikah atau kepada anak dan menantunya. Orangtua tidak lagi dibebani oleh tanggung jawab baru yang bukan tanggung jawab sebagai orangtua. Tanggung jawab orangtua sudah selesai saat anak telah dibekali dengan ilmu, pendidikan dan mampu bekerja.
Namun, fenomena di kota besar di Jakarta dan kota besar lainnya, mereka yang baru menikah belum mampu membeli rumah, suami istri harus bekerja. Mereka berpikir menopang di rumah orangtua atau mertua. Menopang di rumah orangtua/mertua ini masih dilanjutkan sampai mereka mempunyai anak. Ketika anak dan menantunya harus bekerja dan anak tidak bisa dititipkan kepada siapa pun karena tidak ada pembantu atau perawat, maka anak pun dititipkan kepada orangtua atau nenek.
Nenek, yang sebenarnya sudah bebas tugas, punya tugas baru untuk mengurus cucu. Tugas baru itu seolah-olah tugas yang dilakukannya persis seperti ketika dia memiliki anak. Apabila tugas baru itu memang sesuai dengan kondisi fisik nenek yang masih kuat untuk mengurus, hal ini tidak akan jadi masalah.Â
Masalahnya adalah ketika semua beban mulai dari memandikan anak sampai memberikan makan (pagi, siang, malam), mencuci pakaian anak, memasak makanan anak, sampai menidurkan. Kekuataan fisik seorang ibu ada batasnya. Jika Seorang ibu yang fisiknya memiliki penyakit dan kecapean, dia akan mendapat sakit yang keras. Adalah Seorang ibu yang dibebani untuk merawat 3 cucu tanpa dibantu oleh Seorang pembantu. Dia pernah mengeluh kepada saya, tapi dia tak mengeluh kepada keluarganya. Terjadilah stroke kepada ibu itu sampai pembuluh darah di otak pecah, setelah operasi selesai, dia pun meninggal dunia.
Kemandirian Anak
Mencintai anak bukan berarti menyanggupi apa yang diminta oleh anak. Jika permintaan anak tentang tinggal di rumah ibu, tetapi ibu sendiri dalam kondisi tidak sehat, maka ibu berhak menolak dengan alasan yang kuat. Alasan bahwa setiap anak selayaknya memahami pernikahan adalah tanggung jawab. Tanggung jawab dalam rumah tangga adalah mampu untuk mencari rumah sendiri dan tidak memberikan beban berat kepada orangtua.
Kesepakatan Bersama
Adakalanya kondisi mengharuskan anak dan menantu harus tinggal bersama-sama. Jika hal ini terjadi, sebaiknya sebelum pernikahan bicarakan dengan jelas dan terbuka bahwa bantuan apa saja yang dapat diberikan oleh ibu /ayah jika harus dalam satu rumah. Berikan deskripsi jelas tanggung jawab masing-masing. Termasuk di dalamnya tugas dan tanggung jawab jika nantinya anak dan menantu punya anak (cucu bagi orangtua). Tugas dan tanggung jawab harus jelas dan selalu dijalankan dengan konsisten.
Solusi atau Alternatif lain
Ada yang memberikan solusi lebih meringkan bagi orangtua jika mereka diminta menjagai cucunya. Misalnya dengan membawa cucu beserta perawat, beserta semua peralatan dan makanan cucu.
Tugas dari kakek dan nenek hanya membantu mengawasi bukan tugas utama dari seluruh pengasuhan cucu tetap ada di tangan orangtua.
Kesadaran Kemampuan dari Orangtua
Sebagai orangtua sebaiknya mempunyai kesadaran bahwa bertambahnya umur atau usia maka fisik pun makin rentan. Bukan hanya fisik saja yang rentan, keuangan pun sudah tidak sebebas seperti di usia muda, kebanyakan orangtua sudah pensiun ketika anak-anaknya menikah dan mempunyai cucu.
Menyadari bahwa kondisi sudah berbeda, gaya hidup pun harus disesuaikan. Mencintai cucu bukan berarti mengorbankan diri secara utuh untuk memberikan dirinya mengurus cucu-cucu. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI