Setelah menggali banyak cerita dan buku-buku tentang kesuksesan hidup, terutama bagi mereka yang baru saja lulus dari perguruan tinggi, ternyata sukses itu bukan ditentukan oleh factor-faktor yang biasanya kita anggap penting.
Umumnya, budaya Indonesia menganggap penting indeks prestasi dalam akademik atau intelejensia  saat lulus jadi salah satu parameter untuk bisa diterima di suatu pekerjaan. Lalu setelah bekerja, pastinya jika pandai pastinya jabatan atau karir akan membuat cepat naik.
Ternyata hal itu bukan factor yang menentukan untuk jadi sukses.  Kesuksesan dari para lulusan perguruan tinggi itu karena mereka punya kemampuan dalam bidang life skills (kecapakan hidup).  Perberdaan prestasi seorang sarjana baru yang diterima di suatu kantor dengan mereka yang punya life skills adalah mereka sudah dibekali dengan kemampuan untuk mengorganisasi meja kerjanya, kemampuan menetapkan  tugas dengan prioritas utama bahkan kemampuan untuk membantu pekerjaan orang lain yang sebenarnya bukan tugasnya.
Disamping tugas kantor, tugas rumah pun dapat dilakukan dengan sangat mudah , rapi , serta dapat mengatur tugas rumah dari hal-hal yang kecil sampai yang besar sepert, Â shopping, membuat menu untuk masak, mengatur keuangan , mencuci baju dan menyetrika dan urusan pembayaran sekolah.
Lifeskills kelihatannya sangat sederhana dan mudah. Namun, jika tidak pernah dipraktekan sejak dini sebelum kuliah, agaknya akan terlambat untuk bisa mengorganisasi pekerjaan yang lebih besar. Â Dengan adanya life skills, yang tidak diajarkan sama sekali di perguruan tinggi, maka kemampuan ketrampilah itu semakin terasah dan teratur.
Di perguruan tinggi, para lulusannya hanya diajar berkonsentrasi untuk belajar secara akademik. Fokus pada teori dan praktek dari apa yang dipelajari.
Kapan life skill diajarkan?
Ada tahapan dari life skill diajarkan kepada anak-anak.
Life skills untuk anak usia 4-5 tahun :
- Mengetahui nama nomer telepon dan alamat
- Bagaimana menelpon telepon darurat
- Menggosok gigi
- Menyisir rambut dengan sedikit bantuan
- Belajar berenang
- Memilih pakain untuk sekolah
Life skills untuk anak 6-7 tahun:
- Membuat makanan dasar sepeti sandwich
- Membantu memasak Mandi dengan sedikit bantuan
- Mengemas tas sekolah Mengemas bekal sekolah
- Melakukan pernafasan buatan
- Menyiapkan dan memasak hidangan
- Menabung dan menarik uang di bank
- Kecakapan berdialog
Life skills ntuk 8-9 tahun
- Menggosok gigi
- Menyisir rambut tanpa bantuan
- Membaca resep Merawan mainan di luar ruang
- Membantu menyusun daftar belanjaan
- Melipat pakaian
- Menjahit sederhana
- Menghitung dan menerima kembalian
- Menjawab telpon dengan sopan
- Membuang sampah
- Belajar music
Life skills untuk Anak 10-12 tahun
- Tinggal di rumah sendiri
- Merencanakan dan menyiapkan hidangan
- Membandingkan harga
- Membeli barang-barang di toko
Life skills untuk Anak 18 tahun (setelah berada di perguruan tinggi)
- Menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri
- Mengatur jadwal kegiatan kuliah
- Mengatur waktu belajar
- Mengatur keuangan dalam rangka kuliah
- Mencuci, strika pakaiannya sendiri
- Mengatur transportasi untuk kuliah
- Mengatasi kesulitan kuliah
- Mengatasi konflik dirinya dengan teman, dosen
- Pergi ke dokter sendiri jika sakit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H