Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hentikan Retak, Ayo Lawan Osteoporosis

18 September 2016   17:03 Diperbarui: 18 September 2016   17:32 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah melihat perempuan usia lanjut berjalan dengan setengah bungkuk atau bungkuk sama sekali?  

 Semua perempuan di dunia ini tanpa kecuali akan mengalami menopouse.   Di saat itulah esterogen berhenti tidak berproduksi sama sekali.  Kehilangan esterogen itu berarti terjadinya pengalihan hormon dan mulaihlah proses dari yang tadinya  perempuan memiliki puncak massa tulang beralih ke slow bone less dan akhirnya rapid bone less.  

Perempuan lebih berisiko:

Perempuan lebih berisiko terkena osteoprorosi terutama setelah menopouse atau menopouse dini (sebelum 42 tahun).   Ini disebabkan karena hormon esterogen yang memainkan peran dalam menjaga kepadatang tulang menurun saat menopause terjadi, sehingga kepadatan tulang pun menurun secara signifikan. Akibatnya resiko retak atau patah tulang yang dapat menjadi beban dan menuruntkan kualitas hidup.

Bahaya osteoporosis:

Retak dan patah tulang pada penderita osteoporosis dapat terjadi akibat cedera ringan ketika beraktivitas sehari-hari dan umumnya terjadi dilokasi :

  • Retak atau patah tulang di ruas tulang belakang:   Karena benturan apa pun. Retak dan patah pada bagian ini dapat menyebabkan nyeri ,cacat, keterbatasan gerak, hingga tidak dapat bangun dari tempat tidur.
  • Retak atau patah pada tulang panggul:  disebabkan karena jatuh atau kecelakaan yang relatif kecil. Retak atau patah pada bagian ini menyebabkan nyeri kronis, keterbatasan gerak dan cacat.
  •  Retak dan patah tulang pada pergelangan tangan:  terjadi karena menahan badan dengan takan ketika terjatuh.

Fakta  bukan mitos:

  • Perempuan itu memiliki puncak massa tulang lebih rendah dari pria.
  • Ras kulith putih memiliki puncak massa tulang lebih rendah daripada ras kulit hitam.
  • Bone loss terjadi karena usia lanjut dan resorption lebih besar daripada  formation.
  • Jika terjaid bone loss, terjadi penurunan kualitas dan kuantitas hidup

Cara mencegah Osteoporosis:

  • Banyak konsumsi Kalsium
  • Vitamin D
  •  Olahraga
  • Makanan Sehat
  • Hindari diet ekstrim
  •  Cukup Sinar matahari pagi
  • Waspadai nyeri tulang
  •  Mengecek Kepadatan Tulang dengan BMD DXA (Bone Mineral Density Dual-energy X-ray Absorptiometry)

Faktor Pencetus dari  Osteoporosis adalah:

  • Wanita
  • Usia
  • Ras
  • Gen atau Ras Osteoporosis
  • Gaya Hidup:    Konsumsi daging merah;  minuman bersoda/beralkohol; malas olaraga; merokok,kurang kalsium
  • Obat-obatan
  • Kurus

Penderita  Osteoporosis tetap dapat memiliki hidup berkualitas. Cegah retak atau patah tulang dengan 4 strategi berikut ini:

  • Pola Makan Tinggi “Asupan Tulang”  : Tulang yang stabil dan kuat membutuhkan kalsium,fosfat,vitamin D dan berbagai hormon.
  • Olahraga Teratur:   Program olahraga yang bagi bagi penderita osteo menitikberatkan pada latihan keseimbangan,melatih   Postur agar tetap baik dan stabil, serta koordinasi anggota-anggota badan.
  • Gaya hidupSehat:    Terapkan gaya hidups ehat yang mendukung kesehatan tulang.
  • Pengobatan sesuai saran dokter:   Pasien Osteo membutuhkan pengobatan untuk menurunkan risiko retak atau patah tulang dengan lebih efektif. Pengobatan yang tepat dapat mengurangi beban osteo jangka panjang dan sangat berarti.

Pengobatan dapat mengurangi  risiko patah tulang belakang sebesar 30-70%, patah tulang panggul hingga 40% dan patah tulang panggul hingga 40% dan patah tulang lain selain tulang belakang sebesar 15-20%.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun