Sabtu, 2 Juli 2016, adalah hari dimana saya datang di suatu pertemuan yang diadakan oleh Alzheimer Indonesia untuk membahas topik meditasi.
Pertemuan itu berjalan lancar dengan perkenalan antara pengurus dan anggota /tamu yang datang. Setelah perkenalan itu, presentasi “Health Meditation” oleh Putu Dana (Instruktur Meditasi Kesehatan Bali Usada) memaparkan apa guna dan manfaat health meditation.
Namun, saya ingin memaparkan terlebih dulu tentang demensia alzheimer.
DY Suharya adalah direktur pertama dari Alzheimer Indonesia yang menemukan keanehan ibunya . Ibunya yang tak ingat lagi ketika mau memasak sup tetapi bumbu yang dibeli adalah bumbu padang. Gejala yang tidak wajar, seperti sering meributkan hal-hal kecil, selalu mencari pembenaran, sering lupa dengan hal-hal sepele, dan perasaan minder yang berlebihan. Belum lagi hal hal yang sering mengatakan bahwa ibunya belum makan, padahal baru saja 5 menit yang lalu beliau makan.
Dari pengalaman ibunya, dia terlambat mengetahui bahwa itulah gejala alzheimer.
Oleh karena itu kenalilah 10 gejala umum Demensia Alzheimer:
- Gangguan Daya ingat: Sering lupa akan kejadian yang baru saja terjadi, lupa janji, menanyakan dan menceriterakan hal yang sama berulang kali, lupa tempat parkir dimana (dalam frekuensi tinggi).
- Sulit Fokus: Sulit melakukan aktivitas, pekerjaan sehari-hari lupa memasak, mengoperasikan telepon, HP tidak dapat melakukan perhitungan sederhana, bekerja dengan waktu yang lama dari biasanya.
- Sulit melakukan pekerjaan yang familiar: seringkali sulit untuk merencanakan atau menyelesaikan tugas sehari-hari, bingung cara mengemudi, sulit mengatur keuangan.
- Disorientasi: Bingung akan waktu (hari/tanggal/hari penting) bingung dimana mereka berada dan bagaimana mereka sampai di sana, tidak tahu jalan pulang kembali ke rumah.
- Kesulitan Memahami visuaspasial: Sulit untuk membaca, menguur/menentukan jarak,membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri dicermin, menabrak cermin saat berjalan, menuangkan air di gelas tetapi tumpah karena tidak tepat menuangkannya.
- Gangguan berkomunikasi: Kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat, seringkali berhenti di tengah percakapan dan bingung untuk melanjutkannya.
- Menaruh barang tidak pada tempatnya: Lupa di mana meletakkan sesuatu, bahkan kadang curiga ada yang mencuri atau menyembunyikan barang tersebut.
- Salah membuat keputusan: Berpakaian tidak serasi, misalnya memakai kaos kaki kiri berwarna merah, kaos kaki kanan berwarna biru; tidak dapat memperhitungkan pembayaran dalam bertransaksi; dan tidak dapat merawat diri dengan baik.
- Menarik diri dari pergaulan: tidak memiliki semangat atau inisiatif untuk melakukan aktivitas atao hobi yang bisa dinimati, tidak terlalu semangat untuk berkumpul dengan teman-temannya.
- Perubahan perilaku dan kepribadian: emosi berubah-ubah secara drastis; menjadi bingung, curiga,depresi,takut atau tergantung yang berlebihan pada anggota keluarga; mudah kecewa dan putus asa baik di rumah maupun di tempat kerja.
Meditasi:
Lalu mengapa caregiver atau para calon dementia perlu bermeditasi? Dalam kesehatan selalu ada moto yang mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Mencegah dengan cara meditasi adalah cara yang terbaik agar kita dapat memperoleh otot pikiran yang sehat.
Manfaat meditasi :
- Badan yang sehat, badan yang kuat
- Pikiran yang sehat, pikiran yang kuat
- Meditasi; latihan untuk menguatkan “otot” pikiran
Tujuan Meditasi adalah untuk mendapatkan ketenangan, kesehatan, kebahagiaan. Tubuh kita terdiri atas badan, roh dan jiwa. Titik krusial dari semua itu adalah pikiran. Pikiran mengendalikan ketiga elemen itu. Oleh karena itu kita juga perlu mengenal pikiran itu. Ada tiga elemen dalam pikiran: Pikiran sadar, pikiran setengah sadar; pikiran bawah sadar.
Bentuk pikiran itu ternyata banyak sekali. Ada 52 macam (lihat penjabarannya dalam gambar) dan terdiri atas 14 yang buruk, 13 netral dan 25 baik.