Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

MEDITASI UNTUK CAREGIVERS DAN DEMENSIA / ALZHEIMER

5 Juli 2016   18:49 Diperbarui: 5 Juli 2016   18:58 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 2 Juli 2016, adalah hari dimana saya datang di suatu  pertemuan yang diadakan oleh Alzheimer Indonesia untuk membahas topik meditasi.

Pertemuan itu berjalan lancar dengan perkenalan  antara pengurus dan anggota /tamu yang datang.  Setelah perkenalan itu,  presentasi  “Health Meditation” oleh Putu Dana (Instruktur Meditasi Kesehatan Bali Usada) memaparkan apa guna dan manfaat health meditation.

Namun, saya ingin memaparkan  terlebih dulu tentang  demensia alzheimer

DY  Suharya  adalah direktur pertama  dari Alzheimer Indonesia yang menemukan keanehan ibunya . Ibunya yang tak ingat lagi ketika mau memasak sup tetapi bumbu yang dibeli adalah bumbu padang. Gejala yang tidak wajar, seperti sering meributkan hal-hal kecil, selalu mencari pembenaran, sering lupa dengan hal-hal sepele, dan perasaan minder yang berlebihan. Belum lagi hal hal yang sering mengatakan bahwa  ibunya belum makan, padahal baru saja 5 menit yang lalu beliau makan.

Dari pengalaman ibunya, dia terlambat mengetahui bahwa itulah gejala alzheimer.

Oleh karena itu kenalilah 10 gejala umum Demensia Alzheimer:

  1. Gangguan Daya ingat:   Sering lupa akan kejadian yang baru saja terjadi, lupa janji, menanyakan dan menceriterakan hal yang sama berulang kali, lupa tempat parkir dimana (dalam frekuensi tinggi).
  2.  Sulit Fokus:  Sulit melakukan aktivitas, pekerjaan sehari-hari lupa memasak, mengoperasikan  telepon, HP tidak dapat melakukan perhitungan sederhana, bekerja dengan waktu yang lama dari biasanya.
  3.  Sulit melakukan pekerjaan yang familiar:  seringkali sulit untuk merencanakan atau menyelesaikan tugas sehari-hari, bingung cara mengemudi, sulit mengatur keuangan.
  4. Disorientasi: Bingung akan waktu (hari/tanggal/hari penting) bingung dimana mereka berada dan bagaimana mereka sampai di sana, tidak tahu jalan pulang kembali ke rumah.
  5.  Kesulitan Memahami visuaspasial:   Sulit untuk membaca, menguur/menentukan jarak,membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri dicermin, menabrak cermin saat berjalan, menuangkan air di gelas tetapi tumpah karena tidak tepat menuangkannya.
  6.  Gangguan berkomunikasi: Kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat, seringkali berhenti di tengah percakapan dan bingung untuk melanjutkannya.
  7.  Menaruh barang tidak pada tempatnya: Lupa di mana meletakkan sesuatu, bahkan kadang curiga ada yang mencuri atau menyembunyikan barang tersebut.
  8.  Salah membuat keputusan:  Berpakaian tidak serasi, misalnya memakai kaos kaki kiri berwarna merah, kaos kaki kanan berwarna biru; tidak dapat memperhitungkan pembayaran dalam bertransaksi; dan tidak dapat merawat diri dengan baik.
  9.  Menarik diri dari pergaulan: tidak memiliki semangat atau inisiatif untuk melakukan aktivitas atao hobi yang bisa dinimati, tidak terlalu semangat untuk berkumpul dengan teman-temannya.
  10. Perubahan perilaku dan kepribadian:  emosi berubah-ubah secara drastis; menjadi bingung, curiga,depresi,takut atau tergantung yang berlebihan pada anggota keluarga; mudah kecewa dan putus asa baik di rumah maupun di tempat kerja.

Meditasi:

Lalu mengapa caregiver atau para calon dementia  perlu bermeditasi?   Dalam kesehatan selalu ada moto yang mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati.  Mencegah dengan cara meditasi adalah cara yang terbaik agar kita dapat memperoleh otot pikiran yang sehat.

Manfaat meditasi :

  • Badan yang sehat, badan yang kuat
  • Pikiran yang sehat, pikiran yang kuat
  • Meditasi; latihan untuk menguatkan “otot” pikiran


 Tujuan Meditasi adalah untuk mendapatkan ketenangan, kesehatan, kebahagiaan.   Tubuh kita terdiri atas badan, roh dan jiwa.  Titik krusial dari semua itu adalah pikiran. Pikiran mengendalikan ketiga elemen itu.  Oleh karena itu kita juga perlu mengenal pikiran itu.   Ada tiga elemen dalam pikiran:   Pikiran sadar, pikiran setengah sadar; pikiran bawah sadar.

Bentuk pikiran itu  ternyata banyak sekali. Ada 52 macam (lihat penjabarannya dalam gambar) dan terdiri atas 14 yang buruk, 13 netral dan 25 baik. 

Bagaimana proses munculnya energi yang  baik dan buruk atau sering disebut proses hidup dan kehidupan?

Suatu pikiran itu identik dengan genertik makanan yang akan menuju kepada pikiran dan perbuatan.  Apa yang dipikirkan itu akan diteruskan ke badan dan batin, semua menyatu .   Apalagi jika ke 5 indra dan 1 pikiran dikaitkan dengan kontak (situasi atau keadaan yang terjadi dengan dirinya) maka akan menimbulkan apakah  peristiwa yang terjadi itu masuk dalam suatu persepsi  yang disebut  dengan “ enak atau tidak enak/ netral”. Persepsi itu dapat dikategorikan dalam  sifat-sifat 14 buruk, 13 netral, dan 25 kebaikan

Sedikit mengenal dimana letak pikiran kita dalam otak yang disebut LOBUS TEMPORAL.   Ternyata, letaknya di balik kening dan di belakang mata.  Terlibat dalam ingatan, pemahaman bahasa, pengenalan wajah, pengendalian amarah. 

Agar Lobus Temporal itu memiliki efek yang baik, maka ada cara-cara untuk melakukannya:

  • Pengalaman Indah
  • Bernyanyi, bersenandung
  • Mendengarkan musik klasik, bermain alat musik
  • Bergerak dalam irama
  • Cukup Tidur
  • Asupan Nutrisi
  • Hindari kafein dan nikotin

Ketika Anda akan menginjak usia 60 tahun, artinya otak anda pun akan berusia 60 tahun. Pertanyaannya adalah otak yang mana yang Anda inginkan:  Alzheimer, Sleep Anea (ngorok), atau sehat.

Tentu pilihannya adalah sehat. Untuk mendapatkan otak yang sehat , perlu memunculkan pikiran harmonis. Caranya dengan meditasi dengan tingkat sebagai berikut:  berkonsetrasi, kesadaran, kebijasaan, kelembutan/Cinta Kasih.

Meditasi yang saya pelajari adalah sangat basic sekali yaitu berkonsetrasi.  Ketika saya diajarkan dalam pertemuan ini untuk memejamkan mata. Berkonsentrasi kepada tubuh , nafas yang masuk dan keluar, mengingat bahwa ada kebahagiaan di sana.  Saya Merasakan apa yang ada dalam badan saya.  Apa yang dirasakan badan itu lama kelamaan jika dilatih secara terus menerus akan menyembuhkan gangguan kesehatan.

Sederhana bukan!  Tapi harus perlu konsistensi dalam melakukannya. Jika Anda berminat untuk melakukan meditasi sampai ke tingkat tinggi, Anda dapat menghubungi  Bali Usada, Contact person: Putu Dana, instruktur Meditasi Kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun