Ketiga: Pelajari Buku Panduan Sekolah
Buku Panduan Sekolah, jika belum diberikan oleh Sekolah, dapat diminta terlebih dahulu. Hal ini bermanfaat untuk dipelajari apa peraturan-peraturan yang harus dilakukan selama bersekolah, juga uang sekolah dan uang administrasi yang berlaku.
Keempat: Berbelanja keperluan sekolah
Jika sekolah memperbolehkan untuk membeli keperluan peralatan sekolah kecuali buku sekolah, di luar sekolah, hal ini akansangat menyenangkan. Suatu pengalaman yang berharga dan menyenangkan, memilih peralatan sekolah yang lebih “personalized” seperti tempat pinsil dan tas sekolah sesuai dengan selera dan keinginan anak. Alat-alat ini sebagai salah satu pemicu untuk bergairah ke sekolah.
Kelima: Jadwal Sekolah
Jika diizinkan untuk meminta jadwal sekolah, maka Anda bersama dengan anak anda dapat mengatur hal-hal yang baru untuk menyesuaikan kegiatan anak dengan kegiatan Anda sendiri. Di sini Anda sebagai orangtua perlu menyesuaikan dengan jadwal kegiatan anak sehingga tidak ada benturan kepentingan.
Keenam: Siapkan alat sekolah dengan terorganisir/rapi
Saatnya Anda dan Anak Anda untuk mulai dari awal menyiapkan alat-alat sekolah, makanan dan minuman yang akan dibawa dengan baik dan rapi. Tentukan tiap sore hari semua alat sekolah sudah disiapkan, lalu untuk makanan pun disiapkan. Kecuali yang harus dimasak sudah disiapkan sore , dan untuk yang dimasak disiapkan pagi-pagi sebelum anak bangun. Jika kegiatan ini sudah dilakukan menjadi suatu kebiasaan maka dengan mudah kegiatan ini menjadi hal yang lumrah atau tidak sulit dilakukan di kemudian hari.
Ketujuh: Waktu bersama bercerita Kenyaman Sekolah
Habiskan waktu dengan anak sebelum sekolah dimulai dengan bercerita tentang sekolah, bagaimana Anda sangat menyukai persahabatan, dorong anak untuk percaya diri dan pengalaman positif tentang hal-hal lain dimana anak Anda akan menikmati waktu yang indah di sekolah
Khususnya bagi orangtua, tidak boleh melupakan paradigma bahwa tugas penting dari pembelajaran, sekolah dan kehidupan anak itu adalah tugas utamanya ada di pundak orangtua bukan di pundak guru. Tugas guru hanya mengalihkan ilmu yang didapatnya kepada anak. Namun, ilmu kehidupan yang diserap oleh anak harus diperoleh dari orangtua yang mendampingi anak. Kesalahan yang sering terjadi bahwa orangtua menganggap guru sebagai pendidik . Padahal tugas utama dari pendidik adalah orangtua, guru hanya mengalihkan sebagian ilmunya. Secara keseluruhan tugas pendidikan ada di pundak orangtua.
Lihat Humaniora Selengkapnya