Saat ini Indonesia belum masuk dalam kategori negara industri. Indonesia baru masuk sebagai kategori negara berkembang. Tetapi ada baiknya kita juga mengetahui perkembangan pasar tenaga kerja di negara industri pada lima tahun yang akan datang.
Rasanya belum ketinggalan untuk meliput apa yang dihasilkan oleh Forum International yang diadakan tahuan bertemakan “Mastering the Fourth Industrial Revolution” yang terjadi di Davos dari tanggal 20 sampai 23 Januari 2016.
Revolusi Industri yang keempat akan menyebabkan disrupsi atau gangguan bukan hanya di bidang model bisnis saja, tetapi juga pasar dari tenaga kerja dalam lima tahun kedepan dengan perubahan yang sangat besar . Revolusi Industri Keempat ini meliputi bidang yang sebelumnya tak pernah menonjol seperti artificial intelligence dan machine learning, robotics, nantechnology, 3-D printing dan genetics dan bitochenology.
Prediksi Perubahan dalam lima tahun mendatang ini perlu adanya skill atau ketrampilan tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelaraskan perubahan baru ini.
Dalam waktu lima tahun yang akan datang dimulai dengan saat ini, hanya sepertiga dari skill yang dianggap penting dalam ketenaga-kerjaan akan berubah secara drastis.
Pada tahun 2020, Revolusi Industri Keempat akan membawa kita kepada dunia robotic yang maju, transportasi yang otomatis, artificial intelligence dan pembelajaran mesin, serta materi yang maju/modern , bioteknologi dan genomic.
Pengembangan ini akan mentransformasikan cara kita hidup, cara kita bekerja. Beberapa jenis pekerjaan akan hilang, beberapa pekerjaan yang lain akan berkembang dan jenis pekerjaan yang dulunya atau saat ini tidak ada akan muncul .
Secara pasti, tenaga kerja yang akan datang perlu menyesuaikan atau menyeleraskan dirinya dengan kebutuhan skill agar dapat memenuhi permintaan itu.
Ke -10 Skill yang dibutuhkan pada 5 tahun yang akan datang:
- Cognitive Flexibility
- Negotiation
- Service Orientation
- Judgment and decision making
- Emotion Intelligence
- Coordinating with other
- People management
- Creativity
- Critical Thinking
- Complex problem Solving
Cognitive Flexibility:
Secara singkat definisinya adalah switch (pengalihan) dalam berpikir, baik itu secara khusus berdasarkan aturan atau berdasarkan kebutuhan yang sebelumnya untuk mengalihkan keyakinan sebelumnya seseorang atau pikiran dengan situasi baru. Selain itu, mengacu /mempertimbangkan secara bersamaan beberapa aspek pemikiran sekaligus, apakah mereka menjadi dua aspek dari objek tertentu, atau banyak aspek dari situasi yang kompleks. Istilah lain untuk fleksibilitas kognitif meliputi fleksibilitas mental, mental set pergeseran, pergeseran kognitif, tugas beralih / pergeseran, dan perhatian beralih / pergeseran.