Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keberanian Ibu Tuti, Memarahi Pendemo

24 Maret 2016   16:10 Diperbarui: 24 Maret 2016   16:23 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih segar dalam ingatan kita hari Selasa yang lalu saat terjadi demo besar-besaran paguyuban pengemudi transportasi taksi dan angkutan umum di DKI/Bekasi.Hari selasa, tanggal 22 Maret 2016 menjadi salah satu hari yang dramatis , demo yang seharusnya dilaksanakan dengan tertib dan baik, berubah total menjadi anarkis.

Banyak yang terjadi pada saat demo, terjadi lempar-lemparan batu antar pengemudi konvesional melawan pengemudi on-line, bahkan sampai terjadi aksi vandalisme dan bentrokan di beberapa titik. Aksi yang berawal dengan konflik industrial berubah total jadi konflik destruktif yang berbahaya bagi masyarakat.

Ditengah konflik, itu para pendemo dengan senaknya menginjak-injak Taman yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan depan Balaikota.   Seorang ibu bernama  ibu Tuti (54), petugas pemerliharaan jalur hijau, dengan beraninya mengusir pengunjuk rasa dan menguisirnya.  Bahkan yang tak menurut dipukulnya dengan sapu yang menjadi teman kerjanya.

Peristiwa itu diabadikan oleh seseorang dan dilaporkan kepada petugas di Balai Kota. Lalu, ibu Tuti pun diundang oleh petugas Balai kota untuk dipertemukan dengan Ahok, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).

Saya tak bisa bayangkan apa yang ada di benak Tuti saat berada di Balai Kota. Tentunya dia akan merasa senang bercampur bingung dan takut karena dia harus bertemu dengan Ahok.  Dia juga tak tahu alasan dia diundang ke Balai Kota.

Pada saat bertemu dengan Ahok, pertemuannya itu sangat mencair. Mereka berdua bertemu dan bersalaman sambil tertawa.  Lalu, bu Tuti menceritakan secara kronologis bagaimana pendemo merusak dan menginjak Taman Jl.Medan Merdeka Selatan.   Pertanyaan yang diajukan oleh Ahok:  "Apakah Ibu memfoto para pendemo yang merusak taman?"   Dengan sangat lugu dan terus terang Ibu Tuti menyatakan:  "HP saya tak punya kamera".   Lalu Ahok melihat hp milik Ibu Tuti, yang masih jadul.

"Ibu, harus punya belajar memotret. Sambil memberikan sebuah hp yang canggih dengan kameranya. 

[caption caption="Keberanian Bu Tuti Memarahi Pendemo (gambar: relawanjokowi.com)"][/caption]

Pertemuan itu menjadikan contoh keberanian bu Tuti dalam menjalankan tugasnya meskipun dengan keterbatasannya.   Bravo Bu Tuti dan Bravo Pak Ahok yang memberikan penghargaan kepada orang kecil yang melakukan tugasnya dengan baik.

Semoga semua orang dapat berani melakukan apa yang benar dalam tugasnya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun