Saya sedikit memberikan pemikiran karena saya pernah berperan sebagai ibu dan bekerja. Fungsi ganda itu awalnya sulit dilakukan. Tetapi saya tetap bertekad dengan kedisplinan untuk melakukan fungsi ganda itu dengan baik . Jika saya bekerja, saya akan fokus pada pekerjaan. Pada waktu istirahat, saya akan monitor dan menanyakan kondisi anak dan keadaannya selama sekolah. Selesai pekerjaan, segera membeli keperluan anak untuk sekolah, biasanya anak perlu tambahan alat-alat sekolah untuk dibeli. Setelah itu baru kembali ke rumah.
Anak ke sekolah dengan transportasi antar jemput swasta. Selama anak harus mengambil tambahan pelajaran, beruntung anak mendapatkan tempat les yang dekat rumah . Anak tak perlu naik tranpsortasi ke tempat les. Cukup diantar atau dijemput oleh pendamping yang cukup berpendidikan.
Ketika saya selesai tugas sebagai pekerja, anak sudah cukup besar yaitu SMA. Semuanya dapat dilakukan oleh dirinya sendiri. Hanya memonitor keperluannya dari jauh.
Dengan demikian saya melihat anak saya lebih mandiri karena selama saya tak berada di sisinya, dia lebih yakin apa yang harus dilakukannya. Memang benar saat itu keamanan dan keselamatan masih belum mengerikan seperti saat ini.
Semoga pemerintah dapat melakukan pembaharuan dalam sistem pendidikan sehingga para" tiger mom"dapat tetap berkerja dan mendidik anaknya dengan baik.
Potensi kerugian negara atas kehilangan orang-orang yang punya potensi pun tidak harus dikorbankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H