[caption caption="radiogibelfm.blogspot.com"][/caption]
Seorang anak bayi sampai balita sangat membutuhkan kasih sayang orangtua. Bukan hanya dari seorang ibu saja, tapi juga dari ayahnya. Â
Umumnya, bayi maupun balita lebih dekat dengan ibunya dibandingkan dengan ayahnya karena ayah bekerja baik di rumah maupun di luar rumah. Interaksi balita dengan ayahnya agak kurang dibandingkan dengan ibunya. Â
Sebuah riset dari seorang psikolog telah memperlihatkan bahwa seorang ayah yang berinteaksi dengan bayi atau balitanya, maka bayi atau balita itu akan memiliki IQ yang jauh lebih tinggi. Didukung dengan kedekatan emosional dengan ayah akan lebih membantu dalam meningkatkan IQnya.
Saya tidak dapat memberikan parameter penelitian secara mendetail. Tetapi rasanya tidak ada salahnya jika para ayah mulai dari sekarang lebih memperhatikan untuk berinteraksi lebih intensif dengan bayi dan balitanya. Seringkali masalah utama dari ayah adalah waktu . Menganggap waktunya hanya dihabiskan untuk bekerja. Di rumah tak ada waktu karena merasa tak ada waktu untuk dirinya, lebih mementingkan pemakaian media sosial . Alasan lain, para ayah tidak mengetahui cara bagaimana caranya untuk berinteraksi dengan anaknya.
Berikut ini adalah cara untuk berinteraksi dengan bayi, atau balita:
1. Mengganti Popok:
Hal dasar yang harus dimiliki oleh ayah untuk mengetahui kapan dan bagaimana mengganti popok bayi. Terutama perhatikan ketika mereka sudah tidak nyaman karena popok sudah basah dan penuh, atau mereka rewel atau menangis terus.
Â
2. Ayah siaga di malam hari:
Intesnitas kesibukan ayah seharusnya tidak punya banyak waktu untuk buah hati. Maka sebelum ayah istirahat, bunda memberikan ayah untuk siaga. Misalnya memberi kesempatan ayah mengurus bayi seperti ganti popok, memberikan susu formula. Ketika ayah berinteraksi bayi akan tahu dan belajar mengenal suara ayahnya.
Â
3. Memeluk dan menggendong:
Pelukan dan dekapan akan menjalin kedekatan emosional. Inilah yang bernyak terjadi antara bunda dan anak. Ayah pun bisa melakukannya. Misalnya ketika anak atau bayi rewel. Bunda dapat minta bantuan sang ayah untuk menenangkan atau menggendong.
4. Memberi Makan:
Tugas penting yang mungkin menakutkan bagi ayah adalah memberikan makan kepada si kecil. Butuh kesabaran,toleransi pada anak. Anda dapat menggantikan tugas istri untuk menyuapi si kecil dengan mengajak berimain atau membacakan cerita sambil makan.
5.Toleransi:
Anda perlu "melatih" rasa toleransi pada anak, misalnya saat rewel dan anak ingin digendong, hal ini pada dasarnya mereka hanya ingin mendapatkan kasih sayang.
6.Bermain:
Bermain bisa membantu ikatan batin antara anak dan ayah. Jika si kecil berusiah dibawah 4 tahun mainain yang bisa dilakukan misalnya dengan "hide and ceek". Â Jika anak berusia diatas 4 tahun, ayah bisa memainkan beberapa mainan yang pastinya lebih menantang.
7. Merawat Anak:
Tak hanya mengganti popok, kegiatan merawat anak bisa mendekatakan ayah dengan si kecil dengan mandi bersama. Atau lebih membiasakan diri untuk memandikan si kecil.
8.Beri Saran dan bicara:
Anak mencerminkan orangtua. Olah karena itu memberikan contoh baik sejak anak masih kecil terutama ketika mereka beranjak besar selalu perhatikan perkembangan dan tingkah lakunya.
9.Beri Dukungan:
Setiap pilihan anak baik itu sesuai dengan keinginan Anda atau tidak, asal tidak menyimpang dari jalur yang tidak benar, sebaiknya ayah ikut mendukung. Tidak ada yang salah menjadi ayah yang demoraktis bagi anak. Jangan pernah memaksakan kehendak ayah karena sebenarnya kekuatan yang lebih besar untuk seorang ayah adalah dukungan seorang ayah.
10.Menidurkan bayi dengan nyanyian:
Bayi senang mendengan suara merdu dari seorang ayah atau ibu. Sulit untuk menyanyi, tidak masalah. Gunakan musik dan ayah dan bersenandung atau menyanyi sebisanya. Bagi sang bayi, dia akan merasakan dinina-bobokan . Bayi akan rekam suara ayah lebih familiar dan membantu perkembangannya.
11. Ada saat sakit:
Ketika anak atau bayi sakit, biasanya akan merasa lebih sensitif. Bayi dan anak akan melakukan hal yang sama, ketika dia melihat ada ayah ada di sisinya , dia akan merasa nyaman dan aman, serta lebih dekat dengan ayahnya.
Â
Marilah para ayah, ikut dalam berinteraksi dengan anak, supaya mereka dapat memiliki IQ yang tinggi dan perkembangan emosionalnya lebih matang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H