Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Efektifkah Cegah Ijazah Palsu dengan Hologram?

12 September 2015   11:30 Diperbarui: 12 September 2015   11:53 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya wisudawan/i itu sangat memerlukan ijazah asli segera dikeluarkan untuk melamar pekerjaan.  Nach jika mereka harus menunggu berlama-lama karena proses dan prosedurnya yang panjang, apalagi jika terjadi blanko kertas tidak tersedia pada saat dibutuhkan, saya tak bisa membayangkan bagaimana mengatasinya.

Ada yang lebih penting untuk cegah ijazah palsu:

Saya sangat menghargai sekali peran aktif dari Kementrian Riset,Teknologi, dan PEndidikan TInggi melakukan sidak mendadak terhadap 10 PTS.  Setelah sidak, ada dua PTS terindaikasi akan ditutup.   Ternyata pelanggaran yang ditemukan di lapangan cukup mengagetkan.

Ada dosen tetap yang diakui perguruan tinggi tetapi DATAnya palsu. Bahkan terjadi jual beli ijazah di program sarjana hingga pasca sarjana.  Pemilik yayasan maupun ketua perguruan tinggi swasata tidak mampu menjawab soal sepele seperti berapa jumlah mahasiswa, dosen, lulusan dan proses perkuliahan.

Ditemukan juga ada dua Dosen tetap S1 yang dilaporkan kepada PDTD (Pangkalan Data Pendidikan TInggi) itu ternyata hanya seorang guru  biasa alias pendidikan tenanga kependidikan.   Dia tak tak punya  nomor induk dosen nasional (NIDN).  Tapi kok anehnya bisa dipalsukan bisa keluar data NIDN . Dosen tetap juga tidak dikenal ketika dicheck di dalam record.  Anehnya lagi PTS itu mendapatkan akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional PT.

 

Mari kita semua harus benahi mental dan karakter untuk kelulusan sarjana, paska sarjana.  Memang penting suatu ijazah, tetapi jauh lebih penting adalah karakter pemilik ijazah itu yang mampu mempertanggung-jawabkan kesarjanaannya kepada masyarakat luas.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun